Solusi  yang dihadirkan seorang Bapak yang sangat bersemangat untuk memajukan SMK. Bapak Marlock (67) dengan pengalaman kerjanya hampir 30 tahun dalam industri pariwisata , pernah menjabat sebagai general manager sampai vice president marketing.  Bapak Marlock jatuh cinta untuk berkomitmen untuk terjun mengatasi memajukan SMK.  Menulis buku berjudul "Berbagi Pengalaman Mendampingi Anak Masuk SMK".

Pengamatan Bapak Marlock sebuah SMK itu harus berjalan harmonis antara orangtua, anak dan sekolah.  Ketika orangtua mendengar bahwa anaknya ingin sekolah SMK, langsung ingin menolak karena persepsi selama ini SMK dianggap sebagai sekolah yang kurang bernilai .  Sementara anak-anak yang ingin masuk SMK yang ditolak keinginannya oleh orangtuanya, measa sangat emosional dan tidak menghormati pendapat orangtuanya.  Perlu gambaran jelas untuk orangtua bahwa  pendidikasi vokasi itu sangat berkaitan dengan industri.  Perlu penguatan pendidikan karakter yang dikembangkan terus dan anak harus mandiri , berjuang  untuk belajar, beribadah dengan kesadarannya sendiri.
Kepala sekolah SMK pun perlu semangat untuk memajukan SMK dengan mereview kembali dan usaha untuk menggandeng S /industri dalam rangka kerja sama mendorong SMK berkualitas lebih tinggi.
                                                     Â
Solusi lainnya, Â bagi para stakeholder yaitu pemangku kebijakan untuk Kementrian Pendidikan mengadakan roadmap, industri-industri apa yang dapat menampung tenaga kerja SMK. Â Berapa jumlah permintaan tenaga kerja lulusan dari SMK yang dibutuhkan oleh masing-masing industri. Â Juga standar dan parameter kualitas itu seperti apa . Adakan kerja-sama antara Litbang industri dengan guru-guru SMK sehingga pola kurikulum dan pembelajaran serta prakteknya dapat sinkron sesuai dengan persyaratan dari industri yang ada. Penyesuaian kurikulum ditingkatkan sesuai dengan kompetensi para lulusan SMK agar sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Dari hasil pemantauan industri yang membutuhkan tenaga SMK, Â dapat disimpulkan bidang studi apa yang masih relevan dengan kebutuhan industri. Yang tidak dibutuhkan, bidang studinya ditutup dan yang dibutuhkan dibuka dengan persiapan silabus yang matang, guru yang memiliki kompetensi dengan bidang studi yang dibuka baru.
Meningkatkan guru SMK bukan hanya semata-mata dengan mengadakan sertifikasi saja. Sertifikasi diadakan setelah kualitas kehidupan guru juga diperhatikan, ditingkatkan. Â Kemampuan guru untuk teori dan praktek harus seimbang, bukan hanya teori saja. Teori lebih harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sebaiknya untuk teori agama, perilaku dikurangi, tetapi penekanannya lebih besar kepada praktek.
Jika kekurangan guru yang berpengalaman, dapat mengambil guru dari praktisi yang sesuai dengan bidangnya misalnya tehnik mesin, mengambil ahli mesin yang sudah berpengalaman di industri permesinan.
Diharapkan dengan adanya perubahan tersebut di atas, Â SMK bukan lagi sebuah pendidikan menengah kejuruan yang harus mengais pekerjaan ke luar negeri, dan membuang ilmunya, tapi menjadi bagian integral dalam suatu proses industri yang membutuhkannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI