Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyoroti Kualitas SMK di Indonesia

4 April 2018   14:15 Diperbarui: 4 April 2018   14:26 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: psmk.kemendikbud.go.id

Keresahan Presiden Jokowi atas rendahnya kualitas  Pendidikan SMK di Indonesia diungkapkan dalam suatu dalam pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia 2017 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, pada hari Kamis tanggal 2 Pebruari 2017.

Fakta yang sangat mengejutkan adalah kondisi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Inonesia  itu sebanyak 82 persen menjadi tenaga kerja Indonesia di luar negeri atau sering disebut dengan Tenaga Kerja Indonesia .

Padahal sebelumnya Presiden pernah mengatakan bahwa untuk mengurangi pengangguran dari lulusan perguruan tinggi yang tidak tertampung oleh industri atau perusahaan yang sesuai dengan bidang diambilnya,  dianjurkan agar masyarakat untuk mengarahkan putra-putrinya agar dapat masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) . Hal ini dimaksudkan agar mereka yang lulus dari SMK  segra dapat diserap oleh industri sesuai dengan kemampuannya dan akhirnya dapat mengurangi pengangguran.

Mengapa kualitas SMK rendah?

Implementasi Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jika dilihat dari Konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dimana ada studi kasus pada SMK Bidang Keahilian Tehnik Mesin di Kota Bandung, hasilnya sebagai berikut ini.

Dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMK, dirancang untuk memberikan kesempatan berkembangnya kompetensi kerja yang relevan dengan permintaan pasar kerja serta memberikan ruang gerak pada peserta didik untuk melakukan aktiviats dan kecapakapannya yang diperoleh dan memberikan kontribusinya kepada industri.

SMK sebagaimana dijabarkan dalam Pasal 15 UUSPN merupakan pendidikan menengah yang dipersiapkan untuk bekerja di bidang tertentu dan tujuannya meliputi dari tujuan umum sampai kepada tujuan khusus.

Tujuan umumnya, agar siswa dapat mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak , menjadi siswa yang bertanggung jawab, bertaqwa dan memahami kenakekaragamana budaya bangsa dan menerapkan hidup sehat dan wawasan lingkungan , pengetahuan dan seni.

Tujuan khususnya, menyiapkan siswa agar dapat bekerja secara mandiri dan mengisi lowoongan yang ada di dunia usaha dan dunia insutri sebagai tenaga tingkat menengah, sesuai bidan dan progrom yang diminati, mampu memilih karir ulet, gigih, berkompetisi dan bersifat profeisional, mampu mengembang diri melalui jenjang pendidikan tinggi.

Dalam meraih kompetensinya,  materi pelajaran yang di berikan di SMK diberikan materi yang dianggap penting seperti agama agar dapat menjadi manusia yang berakhlak, berbudi pekerti, lalu teori-teori untuk ketrampilan, berpelilaku sehat dan sopan.

Selain ini untuk kompetensi substansi/materi pendidikan dan pelatihan (Diklat) diberikan dengan membagi beberapa kelompok dan mata pelajaran.  Ada pelajaran program normatif, adapatif, dan produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun