Saat memulai dan merintis usahanya, banyak hambatan yang ditemuinya. Â Antara lain tempat kerja yang tak dimilikinya dan modal besar yang juga tak didapatkan dari sumber perbankan karena usaha ini baru saja dirintis.
Beruntung ada seorang teman baik yang membantunya memasarkan produknya melalui facebook (https://www.facebook.com/endah.sutjihati) Â dan online store. Â Selain produk dipasarkan secara online , juga perlu dipasarkan secara offline. Â Secara offline dengan ikut beberapa kali pameran, bazar yang diadakan oleh SMESCO dan Pemerintah Daerah Depok.
Menggunakan brand lokal yang bernamaTaqqia Craft, Â jumlah produksinya variatif karena begitu banyak macam produk yang dihasilkan dan semuanya sangat cantik, anggun dan etnik
Hambatan dan Perjalanan Bisnis
Sistem kerja dan SDM memang harus dibenahi karena Ibu Endah yang telah mendapat training manajemen dari YDBA itu mengakui bahwa kesulitan utama adalah mencari sumber daya manusia yang punya satu tujuan.Â
Banyak pegawai lepas yang hanya ingin coba-coba tanpa ada motivasi kuat atau passion yang baik dalam pekerjaannya. Â Hal ini mengakibatkan kualitas produksinya menurun dan jumlah produksinya tidak dapat mencapai standar pesanan.
Ibu Endah merasakan manfaat yang positif dalam pelatihan manajemen dari Yayasan Dharma Bhakti Astra . Sebagai pelaku insutri kerajinan, selalu memperhatikan produk sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pelanggan, harga yang sesuai, produk yang berkualitas dan pengiriman yang tepat waktu. PRoduk yang memenuhi QCDI yaitu berkualitas (quality), harga terjangkau (cost), pengiriman yang ontime (Delivery) dan selalu melakukan inovasi. Â Selain dari pengetahuan dari nara sumber yang sangat mumpuni, juga pertemuan dengan para nara sumber yang memiliki bisnis yang sama menjadikan suatu pengalaman yang penting untuk melihat proses bisnis yang dibangun oleh orang lain pun mengalami pasang surut dan panjang prosesnya. Â Membangun semangat antar pebisnis kerajinan menjadi kuncinya.
Rencana Masa Depan:
Di masa depannya Ibu Endah , perempuan kelahiran November 1974 ini punya mimpi agar tempatnya menjadi tempat pelatihan craft yang dikenal dengan keunikannya karena menggunakan bahan dasar dari kain perca, limbah yang dapat direcyle dan daur ulang.Â
Diharapkan ibu-ibu yang punya "passion" untuk melakukan kerajinan sulam perca dapat belajar di galerinya, berbagai dan akhirnya berkembang untuk menciptakan bisnis sendiri atau menggunakan ketrampilannya untuk menciptakan barang untuk kado atau diri sendiri.
Semua ini jadi mimpinya sekaligus tantangannya.