Lain halnya dengan Hadi, seorang mantan TKI Korea, setelah kontrak habis pulang ke kampung di desa Jongso, Wotan, Sukolilo, Pati ,Jawa Tengah.   Setelah mendapat bekal pendidikan oleh BNPTKI,  dia mampu mengembangkan industry ayam potong  dengan kapasitas 200 ribu ekor dalam 7 kandang ayam.
Awalnya dia mendapat kesulitan untuk tenaga listrik sebagai tenaga pembangkit untuk diesel  khusus sebagai penggerak blower di kandang ayam. Dengan mampu berinovasi untuk membuat blower di kandang itu dengan biaya yang dapat ditekan. Kandang ayam menggunakan closed house system. Artinya semuanya tertutup , oleh karena suhu undara dan kelembapan dan kecepatan harus diatur sehingga kenyamanan ayam terjaga. Â
Keberhasilan Abdullah Hadi menciptakan bisnis peternatkan ayam dengan omzet penghasilan Rp.1 milliar per bulan ini menjadi contoh bahwa  seorang yang sukses bukan hanya di kota besar saja. Tetapi dia mampu membuktikannya.
Kedua contoh di atas hanyalah mewakili beberapa kesuksesan dari mereka yang merasa percaya bahwa sukses bukan hanya ada di kota besar. Kunci utamanya adalah kejelian dalam menggali potensi sumber daya di desa atau daerah asalnya, melakukan inovasi dan giat bekerja dan teguh pada prinsip serta mampu untuk bertahan apabila gagal.
