"Sebagai manusia, kita dirancang untuk mempercayai persepsi kita sendiri. Dalam hubungan kita dengan orang lain, kita cenderung selalu mempercayai pendapat kita sendiri atau berpikir bahwa kita benar." Ujar Lisa Firestone, Ph.D., Psikolog Klinis yang juga menjadi Direktur Penelitian dan Pendidikan di Glendon Association, California, United States.
Kata 'persepsi' pasti tidak asing di telinga kita. Lalu, apa sebenarnya persepsi itu? Jim Taylor, Ph.D., Pengajar di University of San Francisco mendefinisikan persepsi sebagai cara memandang, memahami, atau menafsirkan sesuatu. Bisa disebut juga sebagai kesan mental, dan setiap manusia mempunyai kesan mental yang berbeda.
Sejalan dengan Lisa Firestone, Karyn Hall, Ph.D., Penulis Buku 'The Emotionally Sensitive Person' mengatakan bahwa salah satu pilihan yang kita miliki saat menghadapi suatu masalah adalah mengubah persepsi kita tentang masalah tersebut.Â
Terkadang kita menolak untuk mengubah persepsi kita, percaya bahwa apa yang kita lihat, dengar, dan ingat adalah benar. Padahal, yang benar adalah bahwa persepsi kita seringkali tidak akurat, terutama dalam situasi emosional.Â
Jadi salah satu cara untuk menjadi lebih terbuka untuk mengubah persepsi kita adalah dengan mempertimbangkan cara persepsi kita mungkin tidak akurat.
Memahami setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda akan membuat kita lebih pandai untuk menghargai orang lain. Seperti kata Marianna Pogosyan, Ph.D., Konsultan yang berfokus pada Psikologi Lintas Budaya di Jerman bahwa penting bagi kita untuk mengetahui orang lain benar-benar dapat melihat sesuatu secara berbeda dari kita, dan tidak satu pun dari kita yang selalu lebih dekat dengan realitas objektif. Dengan demikian, kita akan lebih mampu berempati dengan tindakan dan perasaan orang lain.
"Jika pola hidup kita dibingkai dalam hal-hal negatif, kita bisa meyakini bahwa persepsi dan harapan kita juga negatif. Semakin negatif persepsi dan ekspektasi kita, semakin besar dukungannya terhadap pola kehidupan negatif apa pun." Jelas Gregory L. Jantz, Ph.D., Pendiri Pusat Konseling dan Sumber Daya Kesehatan di Edmonds, Washington.