Seperti biasa, kami seringkali mencurahkan isi hati kami sebelum tidur. Baik tentang kuliah, organisasi, atau bahkan cinta. Cinta, satu kata yang membuat semua orang mengeja tentang makna di baliknya.Â
"Kak, pernah gak sih ngerasa kesepian dalam kesendirian?", tanyanya lembut.
"Tentu saja pernah dek, munafik kalo aku ngomong engga dek. semua tergantung bagaimana kita menghadapinya. cari kesibukan aja biar kamu lupa kalo kamu lagi sendiri, kalo kamu suka nulis, ya nulis, kalo kamu suka baca, ya baca, kalo suka maen, ya maen tapi secukupnya aja, jangan sampe maen trus kamu lupa tanggung jawabmu sebagai anak yang baik dari orangtua-mu. Lakuin aja apa yang kamu sukai, yang penting kamu tau batas dan gak buat kamu jauh dari Tuhanmu." jelasku padanya.Â
"Emang kakak gak pernah jatuh cinta?" tanyanya lagi.
 "Justru karena pernah merasakan kegagalan dalam cinta inilah yang membuatku semakin berhati-hati untuk memilih pasangan hidup dek, pasangan yang hanya akan membawa kita ke surga-Nya kelak, dan ingat, tiada cinta yang benar sebelum pernikahan dek, kelak jika kamu merasa kesepian, bacalah kalam Tuhanmu, lalu ceritakan pada-Nya segala isi hatimu di sepertiga malammu, maka hatimu pasti akan tenang dek, percayalah".
Lalu ku lihat dia tertidur pulas, dan aku tak tau entah sejak kapan dia tertidur .