Sabtu kemarin saya dan suami ke Siak Pekanbaru, bukan dalam rangka jalan-jalan tapi mengikuti suami yang pindah tempat kerja di Siak. Perjalanan di mulai dari pelabuhan yang ada di Sekupag Batam, tiket kapal Dumai Expres Batam - Buton Pekanbaru per @ Rp. 260.000. Kapal yang akan kami tumpangi ukurannya sedang, bisa menampung 250 orang. Sampai dalam kapal tidak banyak penumpang, satu baris isi 10 kursi hanya di duduki satu atau dua sampai tiga orang. Beberapa ada yang turun di Tanjung Balai Karimun dan Selat Panjang, penumpang terakhir turun di Buton.
[caption id="attachment_281185" align="aligncenter" width="300" caption="pelabuhan Sekupang Batam"][/caption]
Kapal berangkat pukul 07.30, dengan kecepatan sedang kami bisa menikmati banyak pulau-pulau kecil yang ada di sekitar pulau Batam. Sebagian besar berpasir putih, ada yang berpenghuni ada yang tidak berpenghuni. Warga sekitar yang ingin menyebrang ke pulau-pulau kecil, mereka biasanya menggunakan perahu atau orang Batam biasa menyebutnya dengan pompong. Menuju lautan wilayah Singapura di tutup dengan hutan mangrove yang indah dan segar.
[caption id="attachment_281186" align="aligncenter" width="300" caption="pulau-pulau kecil di sekitar Batam"]
Pukul 08.58 terlihat ada bangunan-bangunan di seberang, sudah sampai di Tanjung balai Karimun. Kapal mendekat ke arah pelabuhan untuk menurunkan dan menaikkan penumpang, tidak banyak kurang lebih 20 orang. Perjalanan berlanjut sampai akhirnya pukul 11.20 kapal tiba-tiba berhenti, ternyata sudah sampai di Selat Panjang. Sempat dibuat kaget dengan banyaknya orang yang masuk ke kapal dari pintu depan (pintu ukuran kecil), ternyata penjual nasi. Tidak kurang dari 15 menit kapal berjalan lagi, tidak seperti sebelumnya yang terlihat dari jendela hanya lautan luas dan ombak. Tapi kali ini pemandangan hijau hutan mangrove terlihat indah di sebelah kanan, sepertinya juga bukan laut tapi sungai besar karena warna airnya cokelat.
[caption id="attachment_281195" align="aligncenter" width="300" caption="pelabuhan Tanjung Balai Karimun"]
Pukul 12.30 akhirnya sampai juga di Buton, Alhamdulillah. Setelah keluar kapal, kami dikuti oleh beberapa orang yang menawarkan travel. Kebetulan suami tidak mau di jemput oleh mobil kantor dan memutuskan untuk naik mobil travel. Buton - Siak kurang lebih satu jam, per @ Rp 90.000. Jalanan terkadang bagus dan sebagaian rusak, kanan kiri jalan banyak tanaman gambut, pohon karet dan sawit. Sepanjang kiri jalan ada pipa minyak, jalanan lumayan sepi hanya satu dua mobil yang lalu lalang itupun jaraknya jauh sekali. Kendaraan roda duapun begitu, selama perjalanan menuju Siak saya hanya menemui dua motor yang lalu lalang. Benar-benar sepi...Ada rumah tapi jaraknya lumayan jauh, sebagian besar terbuat dari kayu.
Sampai akhirnya jalanan mulus dan bagus, ternyata kai sudah sampai di kota Siak. Dari jauh terlihat jembatan yang indah dan menjulang tinggi, tapi sayang saya tidak bisa memotretnya dari dalam mobil. Lain kali saya akan memotret indahnya jembatan kota Siak, Alhamdulillah sampai kos-kosan dengan selamat. Selamata datang di Siak, selamat berpetualang...^^
[caption id="attachment_281199" align="aligncenter" width="300" caption="Buton (Pekanbaru)"]
****
Siak, 25 september 2013