Mohon tunggu...
Ayyu Puspita24
Ayyu Puspita24 Mohon Tunggu... -

always positive thinking ...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hipertensi..?? Jangan Coba Merokok!

23 September 2012   10:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:52 2799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Merokok sangat berkaitan dengan penyakit jantung dan peningkatan tekanan darah. Kebanyakan orang hanya mengaitkan rokok dengan masalah pernapasan dan kanker paru. Sekitar 30% kematian akibat penyakit Jantung di Amerika berhubungan langsung dengan rokok. Hal ini karena rokok merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

Orang yang merokok sebungkus sehari memiliki resiko dua kali lipat terkena serangan jantung dibandingkan non perokok. Perempuan perokok yang juga menggunakan pil kontrasepsi juga memiliki resiko terkena serangan jantung, stroke, atau penyakit vaskuler perifer berlipat-lipat dibandingkan perempuan bukan perokok.

Merokok akan mencederai dinding pembuluh darah dan mempercepat pembentukan ateroklerosis ( pengerasan pembuluh darah ). Jadi, meskipun tidak meningkatkan tekanan darah secara langsung, merokok sangat buruk efeknya untuk semua orang terutama yg sudah memiliki penyakit darah tinggi ( hipertensi )

Efek merokok dan hipertensi terhadap pembuluh darah misalnya berdampak pada kekentalan darah dan kelenturan arteri. Merokok mengakibatkan komponen-komponen dalam darah cenderung lebih kental. Perokok dengan tekanan darah normal resiko darah cenderung lebih kental sama dengan perokok dengan hipertensi. Ini akan berdampak pada aliran darah dan akan merusak dinding arteri.

Efek jangka menengah dari rokok akan menimpa saraf-saraf simpatis dan akan berdampak pada meningkatnya konsumsi oksigen di otot jantung. Yang lebih kronis adalah kerusakan pada arteri yang bersifat permanen.

Penelitian pada perokok yang bertekanan darah normal menunjukan ada peningkatan rata-rata tekanan sistolik sebesar 20 mmHg setelah rokok pertama dihisap, Ketika dilakukan penelitian tekanan darah terlihat ada efek nyata merokok dan minum kopi pada pasien penderita hipertensi sedang yaitu kenaikan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 6 mmHg sepanjang hari.

Dari pengamatan ini, seharusnya pasien hipertensi benar benar harus menghindari rokok, karena bisa meningkatkan resiko kardiovaskular sekunder dan mempercepat kerusakan ginjal. Kenapa ginjal? dalam sebuah penelitian ternyata merokok merupana faktor independen yang sangat kuat menyebabkan kondisi ginjal memburuk. Penyebabnya adalah peningkatan tekanan darah sistolik sementara akibat rokok yang kemudian ditransmisikan ke pembuluh darah di ginjal, menyebabkan hipertensi pembuluh darah di ginjal.

Maka yang terbaik adalah anda berhenti merokok sekarang. Jika tidak merokok jangan coba-coba. Banyak yang bisa anda dapatkan jika berhenti merokok.

Referensi:http://www.webmd.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun