Siapapun perempuannya pasti bangga punya pasangan hidup seorang pria pintar dan cerdas. Untuk saya dulu bahkan ini merupakan kriteria utama cowok yang saya inginkan.
Loh kok bukan ganteng, tampan atau kayanya ya? Karena menurut saya, di dunia ini sudah terlalu banyak masalah cari pacar apalagi suami ya harus yang pintar dan cerdas. Sebab jika tidak bukannya membantu menyelesaikan masalah tetapi malah nambah masalah.
Pesan ini juga sering saya sampaikan pada adik-adik yang meminta pendapat saya, seperti apakah kriteria cowok ideal yang harus dipilih?.
Ukuran kepintaran dan kecerdasan seseorang itu tentu saja berbeda. Bisa dari tingkat pendidikannya. Pengetahuan dan pengalaman hidupnya. Alur berpikirnya semua juga akan bergantung dari siapa yang menilainya. Setidaknya bagi saya menentukan tingkat kepintaran seseorang itu ada standar tertentu.
Saya selalu analogkan, jika nilai saya 7 maka lelaki yang saya inginkan mestinya 8 atau 9. Yang pasti harus di atas saya.
Beruntunglah anda para wanita yang dikarunia seorang suami hebat, cerdas dan pintar. Anda pasti akan menemukan banyak kemudahan dalam rumah tangga. Karena kehadirannya akan menjadi teman berbagi untuk semua persoalan anda.
Dia mampu memberikan alternatif pemikiran untuk setiap keputusan yang akan anda ambil. Dia akan jadi teman diskusi yang menyenangkan.
Jika saat anda telah memiliki suami yang pintar, kebanggaan saja tentu tidak cukup. Karena biasanya orang pintar dan cerdas berpikiran maju, tidak pernah puas untuk terus belajar. Mereka akan selalu berusaha setiap saat meningkatkan kepintaran dan kecerdasannya. Hingga suatu saat mungkin anda akan tertinggal jauh karena intelektualnya terus terasah.
Banyak kesenjangan pola pikir terjadi dalam rumah tangga. Dan terlebih jika istri adalah ibu rumah tangga, tidak bekerja, pun tidak melakukan sesuatu untuk mengembangkan kualitas dirinya.
Alhasil perbedaan intelektual antara seorang suami dan istri semakin mencolok. Komunikasi jadi tak nyambung lagi. Akhirnya bisa menjadi penyebab kesalah pahaman bahkan pertengkaran.
Minggu lalu suami saya baru saja menyelesaikan pendidikan Masternya. Saya bahagia dengan itu. Namun dalam hati saya bertanya.
"Suami saya semakin melaju. Lalu bagaimana dengan saya? Bisakah saya mengimbanginya, jika tak akan mungkin sama setidaknya saya tak boleh tertinggal jauh dengannya."
Mungkin anda pernah merasa hal yang sama seperti saya. Pengalaman ini menjadi sebuah motivasi buat saya agar berbenah segera.
Nahh ternyata jika anda punya suami pintar. Sebagai istri anda punya PR yang segera harus anda kerjakan.
Anda harus berusaha untuk mengimbangi beliau dengan baik. Jika dulu nilai anda dan dia 6 dan 7. Sekarang mungkin tak anda sadari telah menjadi 6 dan 8.
Saatnya anda harus meningkatkan kualitas diri anda. Setidaknya anda harus bernilai 7 atau juga 8. Hingga anda tak jauh tertinggal. Dan selalu bisa selalu seimbang dengannya.
Hmm..panjang-panjang nulis. Intinya cuma satu! Perempuan terus tingkatkan kualitas diri anda. Yuuk..belajar lagi.
Selamat siang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI