Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Antara Jodoh dan Kematian, Lebih Dahulu Mana?

7 Juli 2019   09:07 Diperbarui: 30 Juni 2021   00:57 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih Dahulu Mana Antara Jodoh dan Kematian (unsplash/nathan-anderson)

Kelahiran, jodoh, dan kematian adalah tiga takdir dari Tuhan yang masih bersifat rahasia. Tidak akan ada manusia yang mengetahui kapan datangnya. Kita lebih dahulu bertemu dengan jodoh atau kematian. Jika kita melihat pohon kelapa. Kita akan melihat pelajaran tentang ketiga takdir Tuhan ini.

Buah kelapa akan terjadi setelah bunga dari pohon kelapa mengalami proses penyerbukan. Suatu proses perkembangbiakan generatif pada tumbuhan berbunga. 

Penyerbukan pada pohon kelapa dibantu oleh angin. Hasil dari penyerbukan yakni tumbuhnya calon bakal buah. Setelah itu buah kelapa yang tumbuh ada kalanya akan berguguran disaat masih ukuran kecil, sedang, atau besar. Hal ini tergantung dari kekuatan tangkai buah dalam menahan terpaan angin.

Saat manusia mengalami ketiga takdir diatas pasti akan banyak sanak keluarga yang mengunjungi. Kelahiran disambut dengan suka cita, datangnya jodoh juga disambut dengan kegembiraan, namun datangnya kematian akan disambut dengan kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan. Ibaratnya manusia yang hidup akan menunggu kematian. Setiap pertemuan akan mengajarkan kita tentang terjadinya perpisahan.

Baca juga : Jodoh Pengganti

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Belajar dari Kehidupan Merpati


Mentari bersinar pada suatu pagi di hari Minggu. Sepasang burung merpati berkejaran menuju sangkar kayu. Merpati jenis gambir berwarna coklat kemerahan berjenis kelamin betina dan merpati jenis meghan berwarna hitam berjenis kelamin jantan.  

Merpati jantan mengeluarkan suara khasnya. Khuk geruk koak 3x. Musim kawin burung merpati sudah saatnya. Seperti halnya manusia, burung memiliki kebutuhan untuk melestarikan jenisnya. Mereka akan senang jika kebutuhan untuk berkembang biak bisa terpenuhi.

Merpati jantan dan betina sudah masanya untuk kawin. Setelah melewati massa kawin, mereka bekerja sama untuk membuat sangkar dari ranting kering dedaunan. Telur akan di erami secara bergantian. Tujuannya untuk menghangatkan telur hingga pada saatnya nanti bisa menetas. Keluarlah anak merpati dari cangkangnya. Kemudian anak merpati akan mengalami siklus kehidupan seperti induknya, yakni : lahir, hidup di dunia, kawin, dan mati.

Baca juga : Benarkah Jodoh Cerminan Diri?

Sepasang merpati menjadi simbol undangan perkawinan. Mahluk hidup diciptakan oleh Tuhan berpasang-pasangan agar tenteram dan bisa melestarikan jenisnya. Begitu pula dengan manusia, jika antara laki-laki dan perempuan sudah ditakdirkan untuk berjodoh pasti akan dipertemukan suatu saat nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun