Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suasana Taman Bungkul di Malam Hari

22 September 2015   20:27 Diperbarui: 22 September 2015   20:38 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami jalan-jalan ke taman bungkul yang berlokasi di JL. Raya Darmo Surabaya. Taman ini ramai dikunjungi pengunjung saat malam tiba. Pengunjung bisa menyaksikan atraksi sepeda bmx dan skeatboard. Taman bungkul juga menjadi tempat berkumpulnya para pecinta hewan. Pengunjung bisa melihat beranekaragam hewan seperti ular, luwak, kucing persia, dan juga burung hantu.

Bagi pengunjung yang ingin mendengarkan lagu yang dinyanyikan pengamen jalanan. Pengunjung bisa membayar uang sebesar Rp.5.000,00 untuk setiap lagunya. Grup pengamen jalanan akan menghibur anda dengan lagu sesuai pilihan anda. Waktu itu, kami memilih lagunya Iwan Fals yang berjudul, “surat buat wakil rakyat”. Pengunjung juga tidak perlu repot-repot untuk mencari makan dan minuman. Karena banyak pedagang asongan yang mendatangi pengujung.

Bagi pengunjung yang merasa kelelahan setelah mengelilingi taman bungkul. Pengunjung bisa mencoba berjalan tanpa alas kaki diatas jalan berkerikil. Pada waktu berjalan di atas krikil, kita akan merasakan pijatan disekitar telapak kaki kita. Setelah itu rasa pegal-pegal ditelapak kaki kita bisa terobati.

Setelah itu kami makan di warung rawon kalulator. Kami melihat foto Bu Megawati bersama Bu Tri Rismaharini lagi makan diwarung ini. Pelayanan di warung ini memang sangat cepat. Setelah kami memesan rawon sebanyak empat porsi. Tidak menunggu waktu yang lama, rawon kalkulator langsung dihidangkan. Begitu juga pada waktu membayar, penjual menghitungnya dengan sangat cepat dan tepat tanpa bantuan kalkulator. Sehingga warung ini memang pantas dengan sebutan warung kalkulator karena kecepatan dan ketepatan penjualnya dalam menghitung harga makanan pembeli.

Sumber Gambar : https://hlistiani.wordpress.com/2013/11/27/mbungkul-yuks/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun