Sebaiknya bidang Pengawasan di pemerintahan sudah harus bertanggung jawab dan segera melakukan evaluasi yang mendalam serta holistik dalam pelaksanaan MBG yang telah mengakibatkan keracunan pada banyak anak-anak sekolah diberbagai wilayah Provinsi. Evaluasinya adalah adalah untuk MELARANG PELAKSANAAN MBG SECARA TOTAL DI INDONESIA.
Kami masyarakat Indonesia meminta secara tegas agar program MBG ini segera DIHENTIKAN mengingat telah sangat tingginya kasus KERACUNAN makanan MBG ini. Hal keracunan MBG ini dapat terjadi didalam masyaakat adalah karena tidak adanya monitoring yang ketat serta lemahnya kemampuan evaluasi, lemahnya akuntabilitas, lemahnya transparasi mekanisme secara holistik  terhadap berjalannya realisasi dan mekanisme MBG.
Permasalahan baru dilapangan muncul didalam realisasi MBG yaitu para Guru sekolah diberi sanksi tanggung jawab wadah makan atau rantang yang rusak atau hilang harus diganti rugi oleh sekolah atau orang tua murid. Selama realisasi MBG, guru telah dijadikan tumbal sekaligus budaknya Program MBG. Dimana para guru dipaksa mengurus wadah tempat makan serta rantang juga menghitung jumlah jatah makanan serta juga mejadi alat test pertama harus memakan terlebih dahulu sebelum semua para murid makan, jika ada murid yang keracunan makan maka guru yang disalahkan. Dengan kata lain para guru mendapatkan tugas dan tanggung jawab baru tanpa bayaran, diluar tugas pokok mereka sebagai pendidik. Â
Kami masyarakat Indonesia juga meminta Komisi terkait yaitu Komisi IX DPR-RI agar dapat membuat PERNYATAAN kepada Pemerintah khususnya kepada Presiden Prabowo Subianto agar segera dapat menghentikan Program MBG ini untuk dapat segera menyelamatkan jiwa para anak-anak didik kita secara Nasional. Lebih baik kita menyelamatkan anak didik kita secara Nasional daripada mempertahankan gensi Ambisi Politik yang justru pelaksanaannya sangat amburadul.
Apalagi Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penanggung jawab progam MBG, selama ini tidak berjalan pengawasannya dengan benar dan baik serta bisa sangat kecolongan yang berakibat fatal pada banyaknya makanan MBG yang kontaminan beracun, berbakteri jahat dan bahkan sempat dikonsumsi para anak-anak kita. Bagaimana kita bisa mempertahankan ketahanan Gizi Nasional yang sangat penting dalam menjaga kualitas generasi muda Indonesia kini dan mendatang jika tata kelola pada Badan Gizi Nasional (BGN) tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan benar. Kasus korban keracunan MBG selama ini (sudah 9 Bulan berjalan) tidak hanya persoalan TEKNIS SEMATA akan tetapi adalah permasalahan SISTEMIK KELEMBAGAAN yaitu menyangkut permasalahan rusaknya tata kelola pada Badan Gizi Nasional sebagai Pelaksana dan Penanggung Jawab Program MBG ini secara Nasional.
Status realisasi MBG secara Nasional ini sesungguhnya sudah sangat gagal total, oleh karena itu TIDAK DIPERLUKAN LAGI evaluasi-evalusian total, peninjauan-peninjauan ulang yang akan menguras dana dan waktu lagi bagi Pemerintah didalam kondisi kesusahan kehidupan publik Nasional sekarang ini. SUDAH SAJA Program MBG (Makan Bergizi Gratis) Sudah Menjadi "Makan Beracun Gratis" Segeralah MBG Dilarang Total. Ada sekitar 60% Sekolah Dasar yang masih kondisi rusak dan sangat rusak yang perlu renovasi, ada jutaan guru yang belum tersertifikasi dan juga guru berstatus Honorer (dibayar Negara dengan sangat murah), bahkan ada sebanyak 4,2 juta anak siap didik belum bisa mendapatkan kesempatan bersekolah. Seharusnya anggaran Negara diprioritaskan kepada kebutuhan pendidikan yang sangat mendasar, bukan untuk sebuah proyek politik MBG yang bermasalah seperti sekarang ini. (Ashwin Pulungan-Kompasiana)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI