Mohon tunggu...
Diana Manzila
Diana Manzila Mohon Tunggu... -

Ibu Rumahtangga, tenaga Buruh di Penerbit Intrans Publishing

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengetahui diri sendiri kunci sukses

15 Mei 2013   17:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:31 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Untuk sukses, seseorang harus mengetahui potensi diri sendiri, analisa diri itu sangat penting” papar Ahamad Fathoni dalam forum perempuan, Minggu (05/05) di Jalan sunan Kali Jaga, Malang.

Perintis Sekolah Filsafat al-Farabi di Lombok ini menjelaskan, kesadaran management dalam kesuksesan diawali dengan mengetahui potennsi diri, mengetahui potensi-potensi diri akan menjadikan seseorang mengetahui langkah-langkah yang akan diambil dalam hidupnya.

“Management Organisasi, itu diambil dari hal yang kecil yakni analisa diri” tegasnya dalam “Sekolah Gender yang digagas PMII Rayon Perjuangan Ibnu Aqil.

Banyaknya kasus strees yang dialami banyak pelajar, hingga Mahasiswa yang berujung pada bunuh diri ataupun dunia hitam narkoba, dikarenakan kurangnya menganalisa potensi diri akibatnya, pemuda-pemuda yang sudah terjerumus tidak bisa memberikan problem solving pada permasalahannya, “Hal ini sudah jelas, “man ‘arofa nafsah faqod arfa robbah” siapa yang mengetahui dirinya maka dia akan tau siapa Tuhannya” Jelas Fathoni sapa akrab Ahmad Fathoni.

Untuk selanjutnya, ketika manusia sudah tau dirinya sendiri, potensi dan kelemahannya, maka selanjutnya dia akan bisa memanage dirinya senidiri.

Memanage diri sendiri, baik waktu, uang dan  organisasi dianggap penting karena diri kita bukan hanya milik kita sendiri, namun lebih dari itu, diri kita punya kewajiban dan hak, kewajiban untuk diri kita dan hak kita pada orang lain, “Jika ini sudah dikuasai, maka bukan bunuh diri, narkoba yang akan ditemui dalam berita-berita di Media, tapi kesuksesan seorang pelajar ketika berkiprah di masyarakat” Pungkas Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa arab, Suan Ampel Surabaya.

Sementara itu, Ningrum wulandari selaku ketua pelaksana mengatakan, Sekolah Gender dilakukan untuk membidik kader-kader putri PMII yang umunya dinomer duakan dalam organnisasi, pasalnya, selama ini dalam pengkaderan hanya cowok yang mendapatkan perhatian khusus, “Hal ini perlu untuk dilakukan untuk pengembangan kader putri” ungkapnya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun