Mohon tunggu...
Angelica Senggu
Angelica Senggu Mohon Tunggu... -

aku tak pandai untuk berkata-kata bijak,namun aku bersyukur Tuhan memberikanku kepandaian untuk menulis dengan bijak.^^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Senior Berkuasa....

18 Juli 2012   16:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:49 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(marthinsilalahi.blogspot.com)

Memasuki tahun ajaran baru merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu para siswa baik SD, SMP, SMA serta Mahasiswa perguruan tinggi. Bertambahnya suatu tingkat pendidikan membuat para pelajar berbondong-bondong mempersiapkan diri untuk menghadapi tahun ajaran dengan berbagai cara tersendiri. Mencari informasi tentang sekolah atau perguruan tinggi terbaik, menikmati liburan kenaikan kelas, sudah mempersiapkan segala kebutuhan belajar yang baru, sibuk meminta kiriman uang dari orang tua untuk membayar uang SPP  Perguruan Tinggi  dan sebagainya. Pernak-pernik suasana menjelang tahun ajaran baru memang mulai terasa.

Tahun ajaran baru bagi mereka yang  akan memulai  proses belajar di suatu jenjang pendidikan yang berbeda tentu memiliki makna yang berbeda bagi mereka yang  akan memasuki tingkat pendidikan yang lebih tinggi seperti naik kelas atau memasuki semester yang baru di tempat belajar yang sama atau dengan kata lain akan menjadi senior bagi junior yang akan masuk ke sekolah atau perguruan tinggi tersebut. Memasuki  jenjang pendidikan yang berbeda setelah mengahadapi kelulusan mungkin akan menjadi suatu hal yang menggembirakan karena status yang lebih tinggi akan melekat dalam diri seseorang, seperti dari status sebagai siswa SMA kini telah menjadi Mahasiswa, atau dari siswa SD kini telah menjadi siswa SMP. Selain itu  tentu pengalaman baru, teman baru, bahkan gadget baru yang mungkin rela dibeli orang tua akan didapati oleh mereka. Berbeda dengan siswa atau mahasiswa  lama yang menempuh kenaikan kelas di sekolah atau menghadapi semester baru dalam perkuliahan. Dengan bercermin dari nilai di semester atau kelas sebelumnya, ia akan lebih mengatur strategi dalam tahun ajaran baru. Dan yang menjadi hal yang disenangi kebanyakan pelajar adalah perubahan tingkatan status dari junior menjadi seorang senior. Sehingga  mereka  akan mengambil cara tersendiri bagaimana memperlakukan junior yang akan mereka temui nantinya. Hal ini bukannya mengeneralisasikan bahwa 'memperlakukan' berorientasi negatif. Namun tidak dapat dipungkiri juga sebagian peristiwa yang negatif dari seorang senior terhadap juniornya.

Saya teringat akan pengalaman saya 2 minggu yang lalu saat liburan ke Jakarta. Sekelompok pelajar di dalam comuter line yang saya naiki, asyik berbincang mengenai liburan mereka serta bahasan lainnya yang tentu tidak saya mengerti dan tak menarik untuk saya dengarkan. Saya lebih memilih untuk tetap  fokus pada bagaimana menghadapi padatnya penumpang di comuter line tersebut. Namun perhatian saya tiba-tiba beralih pada pembicaraan mereka seputar tahun ajaran baru. Dari percakapan tersebut sepertinya menunjukkan  mereka adalah senior di sekolah mereka. Saya sangat terheran dengan strategi yang mereka buat dalam menghadapi junior-junior yang akan masuk ke sekolah mereka. ' Lu, OSIS kan? kerjain teman ku ya? kerjain aja tuh orang, tahun ini dia masuk sekolah kita ," secara gamblang begitulah ujaran si cewek berambut panjang.  " Namanya siapa?" Si cewek kemudian memberitahu nama orang yang akan dikerjain tersebut. " Gue  emang berkuasa kalau masalah ini, tapi sekarang gak tahu juga sih, yang penting kalau diijinkan. Tapi biasa juga terserah kok, mau dibuat apa.heheheheeheee", kata sang cowok yang berada tepat dihadapan saya.

Secara detailnya , mungkin tidak dapat saya rekam dalam ingatan saya, namun beberapa hal di atas mungkin dapat sedikit mendeskripsikannya. Sepertinya hal ini adalah hal yang biasa yang sering kita dapati. Namun hal sekecil ini dapat menjadi akar persoalan ketidak adilan dalam diri generasi bangsa kita. Sikap balas dendam yang tumbuh setelah mengalami hal-hal pahit  ketika menjadi junior dahulu, mungkin dapat menjadi alasan mengapa kekuasaan seorang senior sering diselewengkan. Selain itu status organisasi yang tinggi bisa  menjadi alasan untuk menguasai juniornya dengan hal-hal yang berlebihan. Hanya  gila hormat, seseorang rela untuk melakukan ketidak adilan bagi mereka yang berstatus lebih rendah .

Sikap menghargai dan menjadi teladan itulah yang harus dimiliki seorang senior. Berkuasa bukan berarti sepenuhnya menguasai!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun