Sebelum memulai hari, bayangkan apa yang mungkin salah. Ini bukan untuk membuat kita pesimis, tetapi untuk mempersiapkan diri agar tidak terkejut ketika sesuatu yang buruk terjadi. Seperti kata Seneca:
"Keberuntungan menyukai mereka yang siap."
Misalnya, bayangkan ada kemungkinan seseorang memotong antrian Anda. Dengan membayangkan ini sebelumnya, Anda bisa lebih siap untuk tetap tenang. Atau sadari kemungkinan-kemungkinan dari apa yang sudah kita persiapkan, agar tidak hanya siap pada sebuah kabar gembira, tetapi juga siap pada kabar buruk yang  menimpa.
2. Refleksi Malam
Sebelum tidur, luangkan waktu beberapa menit untuk merefleksikan hari Anda. Tanyakan pada diri sendiri: Apakah saya berhasil mengendalikan emosi saya? Apakah saya bereaksi dengan cara yang bijaksana? Latihan ini membantu kita belajar dari pengalaman dan terus berkembang.
Ini adalah bagian dari Muhasabah, introspeksi diri, dengan introspeksi diri yang terus menerus, kita akan lebih bisa menata untuk lebih baik dan lebih hati-hati dalam menjalani berbagai aktivitas kita.
3. Dikotomi Kendali
Ini adalah prinsip utama dalam belajar mengendalikan diri; bedakan mana yang bisa kita kendalikan dan mana yang tidak. Fokuslah hanya pada hal-hal yang ada dalam kendali Anda. Misalnya, Anda tidak bisa mengontrol cuaca, tetapi Anda bisa mempersiapkan payung jika hujan. Epictetus menyebut ini sebagai jalan menuju kebebasan sejati.
Pengendalian Diri dalam Kehidupan Sehari-hari
Mari kita ambil contoh sederhana. Anda sedang mengantri di kasir, tetapi orang di depan Anda memakan waktu terlalu lama. Apa yang biasanya terjadi? Banyak dari kita merasa kesal atau frustrasi.
Namun, jika kita senantiasa belajar mengendalikan diri, kita bisa berkata pada diri sendiri: "Ini di luar kendali saya. Yang bisa saya kendalikan adalah reaksi saya."