Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Santri

Alumni Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif (SKK ASM) ke-4 di Solo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ibu Hamil? Bapak Juga!

14 Juni 2020   18:23 Diperbarui: 16 Juni 2020   21:30 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Freepik/jcomp)

Bentuk puasa suami biasanya dilarang membunuh hewan, dilarang benci kepada siapapun, dilarang ini dan itu. Artinya ada simulasi perbaikan karakter yang dipengaruhi oleh si jabang bayi. 

Siapa yang tidak berharap anaknya kelak menjadi anak baik? Tentu tidak ada. Oleh karena itu menjaga dari hal-hal yang dianggap mempengaruhi proses kehamilan dari awal sampai akhir, menjadi satu pola membangun kembali karakter kemanusiaannya. 

Peran-peran itulah yang kemudian menjadi daya tangkap seseorang untuk lebih berhati-hati ketika istri sedang hamil. Disadari atau tidak proses penjagaan itu menjadi satu keharusan dalam hidup. Yang mana akan berkelanjutan setelah sang buah hati lahir. 

Mental batin dan dlohirnya sama-sama diasah-tajamkan. Karena tujuan terbaiknya adalah bentuk dari doa dan harapan yang nyata ketika sang buah hati lahir. 

Kalau saja, kehamilan dianggap sebuah kewajaran dalam pernikahan, maka kelahirang sang buah hati tidak akan menjadi impian setiap pasangan. Impian itulah yang kemudian dituangkan dalam doa, dalam sebentuk keikhlasan, kejujuran, ketegaran dan lain sebagainya. 

Jika barokah berarti ziyadah al khoiriyah, meningkatnya moralitas. Maka kelahiran sang buah hati menjadi bentuk dari ziyadah itu sendiri. Bahwa harapan dan doa itu menjadi perlakuan pendidikan kepada anak nantinya. Ia akan bertumbuh seraya doa-doa yang tertuju kepadaNya. 

Dengan kata lain, suami maupun istri memiliki peran yang sama-sama penting, baik dalam kehamilan istrinya, pun kesiapsediaan sang suami dalam menemani istrinya ketika hamil. Karena untuk merasakan kebahagiaan bukan dengan bermewah-mewah, melainkan lahirnya sang buah hati adalah kebahagiaan yang tiada tara.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun