Mohon tunggu...
Leny Maryouri
Leny Maryouri Mohon Tunggu... -

PhD Candidate, Curtin University, Pengamat Transportasi dan Pendanaan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tahapan Penerapan ERP di DKI Jakarta

15 Juni 2014   22:19 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:36 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi Electronic Road Pricing (ERP) di Singapura. (KOMPAS.com)

Income per Tahun

Rp.

216,000,000,000.00

Sebagai pertimbangan Volume kendaraan Jalan Sudirman rata-rata adalah 5000-10.000 kendaraan per jam. Dalam sehari,jumlah kendaraan bermotor yang melalui jalur protokol Jalan Thamrin dan Sudirman bisa menyentuh angka sekitar 160 ribu unit per harinya.Hal itu tercantum dalam kajian fluktuasi volume kendaraan di dua wilayah tersebut oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun 2012. Jadi asumsi diatas dengan volume 4000 kerdaraan per jam adalah sangat moderate.

Selanjutnya perlu disusun Business Plan yang lebih detail untuk mengetahui lebih detail jumlah investasi yang akan dibutuhkan untuk pemasangan infrastructure gantries, Information Communication Technology (ICT) juga pengadaan IU, serta mendapatkan hitungan potensi income/revenue serta pengeluaran operasional dan maintenance yang lebih pasti. Dengan Business Plan juga akan menarik mitra swasta dengan pola kerjasama PPP (Public Private Partnership).

G.Management PT. ERP Jakarta

Management PT. ERP Jakarta terdiri dari Board of Commissionaire dan Pengawas, Board of Director dan Management serta staff lapangan.

14028200231717066927
14028200231717066927

Gambar 6 : Susunan Management PT. ERP Jakarta

Board of Commissionaire atau Dewan Pengawas bisa meliputi perwakilan dari OTJ (Otoritas Transportasi Jabodetabek) dan para professional yang mempunyai pengalaman dan keahlian dibidang transportasi dan ERP serta perwakilan dari Mitra Swasta.

Board of Directors bisa diwakili oleh perwakilan dari Birokrasi Pemprov DKI Jakarta, PT. Jakarta Propertido dan Investor atau mitra swasta dengan kerjasama PPP.

H.Penggunaan Revenue

Karena potensi pendapatan dari penerapan ERP akan sangat besar dan merupakan retribusi dari masyarakat pengguna kendaraan, dan pada masa sekarang adalah Era Accountably dan Transparency, sehingga penggunaan potensi pendapatan harus mulai dirancang dari awal untuk menghindari penyalah-gunaannya. Tujuan utama dari pajak kemacetan adalah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan memperbaiki keadaan angkutan umum dan lingkungan hidup di Pusat Jakarta.

Mengacu pada standard priority of cash payments dari world economic forum, maka sebuah penerimaan akan diutamakan untuk :

·Expenses atau pengeluaran operasional untuk mejalankan manajemen ERP Jakarta serta pengembalian capital awal

·Pembayaran pajak-pajak

·Pembayaran hutang atas PT. ERP Jakarta, dana investasi dapat berupa hutang pada commercial bank dengan mekanisme Project Finance, pembayaran hutang pokok dan bunga

·Reserve account atau profit yang wajar, bisa terhitung profit sebagai reserve PT ERP Jakarta dan bagi hasil dengan mitra swasta sebesar 20%-50% dari total profit (gross profit).

·Distribution to equity/ stakeholders, sisa dari profit (gross profit dikurangi reserve account) akan didistribusikan untuk peningkatan atau perbaikan kondisi lalulintas Jakarta.

14028201721426456550
14028201721426456550

Gambar 7 : Priority of Cash Payments

Sumber : World Economic Forum USA, 2009

Berdasarkan tujuan dari penarikan retribusi pengendalian lalu lintas diperuntukan untuk peningkatan kinerja lalu lintas dan peningkatan pelayanan angkutan umum. Dana distribution to equity/stakeholders yang terkumpul akan digunakan untuk konstruksi jalan baru dan perbaikan fasilitas public termasuk angkutan umum di dalam dan sekitar Jakarta, subsidi tiket busway, tiket monorail, penambahan bus, pembangunan SPBBG, pemeliharaan halte, trotoar dll. Hal ini dapat diartikan pengenaan retribusi dari ERP Jakarta akan mengurangi lalu lintas pada suatu koridor sehingga pada akhirnya akan memperlancar kinerja lalu lintas. Sementara pendapatan retribusi dari ERP pengendalian lalu lintas dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan angkutan umum dengan cara menambah jumlah angkutan umum, subsidi tiket atau dengan meningkatkan kualitas fisik maupun manajemen angkutan umum.

Mempertimbangkan dari simulasi business bahwa BEP/ break even point investasi atas ERP akan kembali dalam waktu sekitar 2 tahun, maka pada tahun-tahun ke-3 dan seterusnya selama masa konsesi swasta dan operasinya ERP Jakarta akan tercipta potensi income yang sangat besar. Maka manajemen PT. ERP Jakarta harus tetap bekerja secara accountable, reliable dan transparent serta sustainable.

Terima kasih, semoga bermanfaat.

Perth, 25 November 2013

Leny Maryouri


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun