Mohon tunggu...
UG DANI
UG DANI Mohon Tunggu... lainnya -

Jurnalis media oline pewarta-indonesia.com bloger reporter blogdetik,mengelola media blog sebagai media informasi warga dengan kontek citizen journalism ,my up date http://wartapublik.blogdetik.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gaji Pertama Tidak Harus Poya-Poya

17 September 2011   09:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:53 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_135453" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi dokument kompas."][/caption] Siapa yang tak senang  menerima gaji pertama saat pertama kali kita bekerja, kesan ini tak pernah kita lupakan sama seperti kita pada saat mengalami cinta pertama. Siapapun orangnya, cinta pertama itu suatu pengalaman yang sangat berarti, segala bentuk pengorbanan apapun akan dilakukannya demi sang pujaan hati. Begitu juga pada saat menerima gaji pertama, kesan mendalam ketika kita menikmati hasil keringat kita sendiri. Bentuk syukurpun bermacam-macam dilakukan dengan spontanitas rasa kegembiraan. Ada yang mentraktir teman untuk ikut merasakan hasil gaji pertama kita, ada juga sebagai wujud bakti kepada orang tua dengan menyerahkan rezeki pertama kita untuk dimanfaatkan bersama. Bagi yang mempunyai sifat konsutif ada yang membelanjakan segala apa yang dibutuhkannya. Namun terkadang sifat-sifat uforia itu membuat kita lupa dan terjebak masalah pribadi, kita tak sadar  akan rencana pendek  satu bulan kedepan. Padahal, masih banyak yang harus kita rencanakan dengan gaji pertama itu, misalnya saja memperhitungkan uang transport untuk satu bulan  kedepan, atau paling tidak uang makan yang akan kita butuhkan selama satu bulan,agar pada tengah bulan nanti kta tidak kasak-kusuk mencari pinjaman sana-sini atau kasbon pada bagian administrasi. Kalau sudah terjadi begini kita sendiri yang repot. Memang sich..gaji pertama itu rezeki pertama kita yang harus kita manfaatkan dan juga sedikit berbagi. Namun jangan sampai lupa dengan rencana jangka pendek kita yang harus kita perhitungkan dengan matang, agar satu bulan kedepan kita tidak banyak berhutang...bisa-bisa gaji kedua kita tak menerima uang gara-gara menutupi hutang kemarin. Sebaiknya kita harus pandai-pandai mengaturnya dengan bijak. Gaji pertama tidak harus poya-poya seperti cerita kebanyakan orang, bersyukurlah dengan apa yang telah kita capai dan nikmatilah dengan hal-hal yang bermanfaat. Karena dengan mensyukuri nikmat gaji pertama itu akan lebih bermakna berapapun nilai nominalnya. Bagi yang sudah mafan mungkin tidak masalah tapi paling tidak kita bisa memanej dan mengatur keuangan kita  dimulai dari diri sendiri. Pengalaman saya dengan gaji pertama penuh dengan pematangan rencana jangka pendek, maklumlah saya hanya orang pas-pasan. Jadi hidup di ibu kota ini harus benar-benar saya perhitungkan, seperti membayar sewa rumah termasuk juga biaya hidup untuk satu bulan kedepan. Jadi gaji pertama saya benar-benar saya manfaatkan untuk keperluan biaya hidup, mungkin cerita anda berbeda dengan cerita saya, karena hidup saya adalah riil apa adanya. Sehingga apa yang telah saya capai , saya harus bisa memanfaatkannya yang mungkin bagi kebanyakan orang dengan gaji pertama kita bisa berpesta. Bagi saya gaji pertama tidak harus poya-poya, tapi kita harus bisa memanfaatkan semaksimal mungkin. Jika ada uang lebih atau uang ekstra boleh-boleh saja sekedar mentraktir diri sendiri bersama kerabat terdekat.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun