Mohon tunggu...
uki bayu sedjati uki
uki bayu sedjati uki Mohon Tunggu... -

bergiat sastra dan teater sejak muda di Bulungan, sempat lulus dan jadi dosen FISIP-UI maupun jadi wartawan, sambil terus menekuni audio-visual sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nuklir di Sekitar Kita

24 Maret 2017   07:13 Diperbarui: 24 Maret 2017   18:00 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Nuklir?! Waduh, bahaya, tuh..?”

“Bahaya? Tahu dari mana?”

“Yee, sampeyan emang gak baca berita tentang bocornya reaktor nuklir di Rusia, di

Jepang, di..?”

“Ya, baca  tentu. Satu, itu peristiwa sudah berlalu dan sudah diatasi. Dua, nuklir

bukan cuma di reaktor, bukan tentang senjata saja, maka dinyatakan nuklir untuk tujuan


damai. Di dalam perut bumi ada unsur nuklir, itu yang saya mau jelaskan..”

“Oo ya?!”

Cara Pandang

Nuklir   adalah   satu   kata   yang   nyaris   membuat   banyak   orang   merasa   miris.   Yang mereka 

ketahui hanya persepsi bahwa nuklir = berbahaya. Boleh jadi itu hanya dikaitkan dengan bom atom 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun