Mohon tunggu...
Analia Wenda
Analia Wenda Mohon Tunggu... -

menulislah selagi menulis itu gak dilarang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rencana Kencan Malam Minggu

8 September 2012   07:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:46 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Selamatttttt.....!!!!!! Akhirnya kau berhasillll.....!!!”

Alex bengong ketika melihat Hanna bersorak kegirangan seperti menang lotere ketika mendengar berita bahwa ia berhasil mengajak date Valery, gadis tercantik di sekolahnya. Perasaan kayak Hanna itu sponsornya saja.

Sejak awal mula bersahabat dengan Hanna yang belum genap setahun menjadi tetangga di samping rumahnya tetapi juga teman sekelas plus teman masa kecil, Alex sudah bersiap sedia dengan hobi gadis ini yang suka membuat kejutan.

Walau ada juga keuntungannya, ia gak perlu beli jam weker, cukup dengan memasukkan telepon ke kamarnya, atau ponselnya karena Hanna suka sekali menelepon pada jam yang tidak wajar, misalnya aja nih jam sebelas malam atau jam empat dini hari. Nyaingin ayam jago aja.. J

Alasannya sich manfaatin paket bonus dari kartu selularnya tuh...

“Ehmmmm,,,kita harus beli bunga mawar merah nih. Kira-kira sekuntum cukup nggak..???”

Alex yang sedang melamun gelagapan jadinya. Busyeettt,,, dengan sigap Alex menghindari buku paket Matematika yang tebalnya nyampe empat centimeter itu.

“ Kok cuma sekuntum..??? Satu pohon mawarnya sekalian aja dehhh,,,,” ujarnya kesal.

Terus terang ketika ia melihat Hanna yang begitu bergembira, Alex sudah bersiap-siap untuk menghadapi kejutan dan rencana gila Hanna selanjutnya.

“ Mmmmm,,,usulmu boleh juga. Tapiii,,sebaiknya tidak. Pertama, kau pasti akan dianggap gila. Kedua, pohon mawar tuh mahal en agak merepotkan.”

“ Trussss,,,jangan lupa coklat..!!! Tapi, yang enak harganya lebih dari sepuluh ribu,,,” Ujar Hanna serius sambil menghitung-hitung dengan kalkulator.

“ Tapi, aku gak mau pake jas..!!!” Seru Alex.

“Okelah. Tapi,, kau harus pake kemeja lengan panjang. Yang warna biru muda, yang kau pake waktu pestanya Bella. Oiyaaa,,,pake sepatu juga...!!!”

“ Kenapa harus serepot itu sich Hannnaaaaaa.....????” Gerutu Alex.

Hanna cuek saja.

“ Truusss,,,besok kamu jemput aku. Aku tadi udah mesen tempat di cafe Hoya buat berdua. Bayangin sebuah meja dengan lilin dan bunga... :) Hmmmm,,,waaahhh,,, kalo gitu gak usah jemput deh. Tapi,,, kamu harus datang jam tujuh teng ya...!!!”

“ Buat apaaaa...???”

Kita kencan pura-pura. Maksudnya aku pura-pura sebagai Valery...”

“ Astaagaaaa,,,, kenapa mau makan malam aja perlu latihan juga Han...???”

“ Of course.. Kalo kamu mau pertandingan basket,,, perlu latihan kan..???”

Alex mengerutkan dahinya. Apa hubungannya kencan dengan latihan basket...??? yaahhh,,, malu bertanya sesat di jalan tapi bagi Alex yang gengsian, kebanyakan bertanya itu sih bego. Jadi Alex memilih diam saja.

“ Waaahhh,,,udah sore nih. Ayo lex...!!”

“ Kemana..???”

“ Ke supermarket. Siapa tau ada coklat yang agak murah..??!!”

Yaaaahhhhh,,,,ampunnnn deehhhh....

****

Alex celingak-celinguk di depan pintu cafe Hoya, Alex sendiri tak habis mengerti kenapa dia mau aja mengikuti ide gilanya Hanna. “ Nah sekarang, dimana Hanna..???”

“Aleexxx... disini...!!!” seru Hanna sambil melambaikan tangannya dengan sadis. Dan,,, seruannya yang keras itu disambut dengan pelototan pengunjung lainnya.

Alex tersenyum kikuk. Biasanya kalo di kantin sekolah, Alex akan pura-pura melihat Hanna, sehingga Hanna sewot. Tapi Alex ingat ini bukan cafe,,eeehhh... kantin sekolah maksudnya.. hehehe,,, bukan hal yang mustahil kalo sebentar lagi satpam cafe menghalau mereka berdua karena ulah Hanna. Maka Alex buru-buru mendekat.

“ Malu-maluin aja...” gumam Alex.

Astagaaa.... mata Alex terbelalak melihat meja kecil dimana Hanna berada. Daaannn,,,detik berikutnya tawanya yang tertahan-tahan membahana. Kenapa...??? yaaahhh,,, soalnya Hanna menyusun meja itu dengan sepasang lilin menyala, bunga dan Hanna sendiri mengenakan gaun dengan lengan menggelembung.

“ Tertawalah terus sampai mati. Jadi besok sekolah kita libur dan masuk koran: mati karena ketawa..!!” ujar Hanna membenahi bunga-bunga yang dirangkainya.

Alex mengatupkan bibirnya dan menggigitnya kuat-kuat supaya nggak ketawa terus-terusan.

“ Hmmmm,,,, udah dehh....” dengan cueknya Alex duduk di depan Hanna. Tapi ia heran juga. Ia melihat gadis itu tidak juga duduk.

“ Lupa....????” tegur Hanna. Alex tersenyum, kemudian berdiri lagi menarik kursi buat Hanna.

“ Jangan lupa,, seorang pria yang sopan akan mendahulukan wanita...”.

“ Iyaaa,,,dehh...” Alex memalingkan kepalanya keluar menahan ketawanya yang hampir meletus lagi.

“ Pesan apa kek..??? Aku udah lapar nih.. Nungguin dirimu,, lama tau....?!”

Detik berikutnya Alex tertawa lagi. Yaaaahhh,,,, Hanna dalam keadaan apapun masih sempat membuat orang tertawa. Pantesan aja banyak temannya.

“ Hussshhh...!!!! doa dulu...!!!” seru Hanna.

“ Ya.” Kemudian dengan patuh, Alex berdoa.

“ Apalagi nih....???” Tanyanya selesai berdoa.

“ Kalau makan jangan mengecap..!!”

“ Iyaaa...”

“ Lex...!!!”

“ yaaa,,,,sayang..?!”

“ kalo minum jangan menyeruput...!!!”

“ Iya dehhh... hihihihihi...”

Hanna mendelik. Alex tambah keras tertawanya, belum ada sejam tapi rasanya ia ingin tertawa melulu. Apalagi ketika Hanna mengeluarkan sebuah buku berjudul “ Petunjuk Kencan Malam Minggu”.

Bussyeeeettttttttt......!!!!!

“ Ada lagi...???” tanya Alex sambil menimang-nimang buku itu.

Hanna mengeluarkan dari tasnya sekotak coklat yang sudah diberi pita dan secarik kertas pesanan bunga.

“ Cukup deh,” ujarnya. “ kalo kamu menuruti anjuran dan nasehatku pasti sukses deh..”

Alex mengalir. Ada pikiran nekat melintas dalam otaknya.

“ masih ada yang kurang nih,,, Na..?”

“ Bunga udah, coklat udah. Kurang apa...???”

“ Iniiiiii....”

Hanna tertegun ketika detik berikutnya ia merasa wajahnya memerah karena mendadak Alex mencium pipinya. Duuuuhhhh,,,, Alex gilaaa....!!! Hanna bisa membayangkan betapa merah mukanya.

Sepanjang perjalanan pulang, Hanna masih terdiam. Diliriknya Alex yang berjalan dan sesekali menendang kaleng kosong yang ditemuinya. Ada perasaan lain dihatinya ketika Alex mencium pipinya.

Duuuuuhhhhh,,,,, kayaknya dia sekarang jadi benar-benar takut deh kehilangan alex. Aduuuuhhhh......:)

******

Pagi hari....

Tiga tangkai bunga mawar merah tergeletak di meja Hanna. Masih segar. Waaahhh,,, Hanna terkejut melihatnya.

“ Hoiiiii,,,, ada yang ulang tahun nggak...??” tanyanya pada teman-teman sekelasnya.

Semuanya menggeleng bahkan curiga jangan-jangan Hanna benar-benar ulang tahun.

Hanna membalikkan bunga-bunga itu, dan ditemukannya kartu. Tiba-tiba Hanna berharap bahwa bunga-bunga itu kiriman Alex. Hanna kecewa sekali ketika membaca kartu itu: Love, Roby. NB: Ntar malam nonton yuk..?!

“ Mawar dari siapa, Na..??” Tanya April sobatnya. Dengan lesu diserahkannya pada sohibnya itu. April dan Meini berebutan membacanya.

“ Kamu bener-bener beruntung, Na.”

“ Haaahhh,,,beruntung gimana...??”

“ Iya dong. Dapat salam manis dari Sammy, kakak kelas kita yang kece itu. Trus sekarang malah dapat ajakan ngedate dari salah satu cowok tercakep sekolah kita..!!!”

Ihhhh,,,,, gitu yaa...??? Ampe’ segitunya muji...”

Bener kok, Na...

Hanna hendak mengucapkan sesuatu ketika pasangan Alex dan Valery lewat depan kelas mereka.

“ Waaahhh,,, pasangan keren niihhh...” Puji April.

“ Kayak Ken dan Barbie..” ujar Meini berdecak kagum campur iri.

“ Aku mau aja dehh..” April dan Meini berbalik secara bersama memandangi Hanna. Untung bel pelajaran menyelamatkannya.

Saat Hanna sedang berkonsentrasi pada apa yang sedang dituliskan guru di papan tulis. Ia berusaha serius walau ia tahu Pak Eko orangnya santai dan cuek-an, tiba-tiba April yang duduk di belakangnya mencolek bahu Hanna dan memberikan lipatan kertas kecil.

Hati-hati Hanna membukanya. Isinya singkat: hayoooo,,, ntar malam kamu ada date kan...?? di bawahnya ada gambar tangan dengan jari-jari membentuk huruf v (victory). Tak ada nama pengirimnya tapi Hanna tahu dan kenal akrab dengan tulisan yang kayak rumput itu.

Perlahan Hanna melirik Alex. Alex nyengir lebar kearahnya sambil mengacungkan jempolnya. Tapi Hanna hanya tersenyum kecut sehingga Alex bingung melihatnya.

“ Kenapa,,Na..???” Tanyanya heran ketika Hanna menolak ajakannya ke kantin.

“ Ayoo dong. Biasanya kamu kan maniak ke kantin..” ujar Alex mengajak bergurau. Tapi rasanya seperti mendorong batu naik gunung.Alex heran, kenapa sikapnya Hanna yang selalu riang dan penuh kejutan mendadak jadi pendiam. Ketika Alex hendak bertanya dilihatnya Valery memanggilnya.

Yaaahhhh,,,, Alex menggenggam tangan Hanna kemudian menepuknya ramah. “ Apapun masalahmu,, ingatlah, aku di pihakmu..!!” ujar Alex sambil meninggalkan Hanna. Hanna menutup wajahnya. Semenjak peristiwa semalam ia sulit untuk menetralkan perasaannya.

****

Malam minggu...

Roby belum lama pergi dengan lesu. Yaaahhh,,, Hanna menyesal juga membatalkannya begitu mendadak. Tapi Hanna harus berdamai dengan suara hatinya sendiri. Nggak baik dan nggak adil untuk Roby, sementara Roby mencintainya, ia malah memikirkan orang lain dalam hatinya.

Entah kekuatan apa yang membuatnya nekat melangkah ke cafe Hoya, membuatnya nekat berdiri disitu hanya sekedar mengintip Alex dan tersenyum sendiri melihat kekikukan Alex.

Sementara itu, Alex memang benar-benar kikuk menghadapi Valery. Dalam hati, Alex cukup berterima kasih pada Hanna yang membelikan coklat dan bunga mawar karena ternyata Valery sangat menyukainya. Juga berterima kasih pada Hanna karena telah memilihkan cafe dan kemeja ini yang membuatnya sedikit merasa santai.

Daannn,,,, oh yaaa... ia juga berterima kasih dengan Hanna yang mengadakan kencan pura-pura kemarin malam.

Apakah Hanna sekikuk dia sekarang ini..??? sebelum dia pergi, sempat dilihatnya Hanna mempersilakan Roby duduk.

Alex memandangi Valery, eaaahhhh... jujur diakuinya cewek ini benar-benar secantik bidadari. Tapi,,, Hanna memang lebih ramah dan lebih mudah diledekkin. Eeehhhh,,,, kok dia jadi ingat-ingat Hanna sich,,,??? Padahal dihadapnnya ad cewek cantik lho yaaa... waaaahhhh,,, payah. Alex mengucek-ngucek matanya seakan kelilipan debu karena ia merasa melihat Hanna disitu.

Tapi, bukannya menghilang malah memang ada. Haaaahhhh....???? mata Alex terbelalak ketika dilihatnya Hanna memang berada di luar cafe. Apa yang dilakukannya disitu...???!!

Hanna pun kaget. Pertama, karena dilihatnya Alex melotot kaget melihatnya. Kedua, karena tiba-tiba seorang satpam mencolek bahunya.

“ Mau apa kau disini..?? pergiii...!!!” usir satpam itu galak. Satpam itu mengusirnya karena para pengunjung merasa seperti diintai olehnya.

“ kau mau mencuri ya..??!!!”

“ tidak pak.. itu pacar saya sedang menyuruh saya untuk pulang...!!!” ujar seseorang.

Hanna mencari asal suara penyelamatnya. Dilihatnya Alex yang sedang berbicara serius dengan satpam itu. Alex nggak tega melihat Hanna dan anehnya Alex nggak merasa menyesal karena meninggalkan Valery dengan sebutan kata maaf saja.

“ Kamu emang gila,,, Hanna...”

“ Naaahhhh,,, Roby mana..???” Tanya Alex sambil matanya berkeliling.

“ Aku membatalkannya..”

“ Lhoo,,, Kenapa..???”

“ Kenapa...??? Karena aku nggak bisa membohonginya karena aku memikirkanmu. Padahal kamu kan udah punya pacar. Jahat yaa...???”

“ Yaaaa. Tapi,,, aku juga nggak bisa membohongi bahwa ternyata aku lebih memikirkanmu..”

“Sungguhkah itu...???” Ujar Hanna sambil tertegun menengarkannya.

Alex mengangguk kemudian digandengnya Hanna. “ Kemana kita sekarang..???”

“ Hmmmm,,,,aku lapar. Yuk,,, beli sate ayam...!!!”.

Detik berikutnya tawa mereka pecah. Yaaaahhh,,,, memang cinta sulit ditebak. Tapi, Hanna dan Alex tahu akan hal itu.... ~End~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun