Pelaksanaan umrah juga habis tengah malam padahal seharusnya kami bisa istirahat dulu di hotel begitu sampai Mekkah.
Begitu juga saat kami pulang ke tanah air, istirahat malam lagi-lagi harus di kendaraan bus. Badan tak bisa direbahkan dan punggung tak bisa rileks maksimal. Jadinya agak kesal.
Bisa jadi ini karena paket yang saya ikuti adalah paket yang lebih murah (30 jutaan) dan saya lihat para peserta paket yang lebih mahal bisa tidur dulu sebelum penerbangan berangkat dan pulang.
Konsekuensi dari berantakannya jadwal tidur adalah stamina dan kesehatan yang rontok sehabis umrah.
Saya sendiri tak bisa langsung beraktivitas seperti biasa setelah pulang karena kecapekan dan jatuh sakit. Tonsil saya membengkak karena kelelahan yang amat sangat dan tak cukup tidur. Kalau tidur pun di luar waktu yang semestinya sehingga badan saya kebingungan.
Intinya adalah saat Anda menggunakan jasa agen travel, Anda harus bersiap untuk memasrahkan diri Anda pada rencana perjalanan mereka.
Tentu bakal ada slot waktu saat Anda bisa bebas beraktivitas sendiri tetapi sebagian besar waktu yang Anda miliki di sana bakal direncanakan oleh si agen travel dengan tujuan membuat perjalanan umrah menjadi mabrur, efisien, dan berkesan dalam jiwa.
Selain itu, jika Anda tipe orang yang suka berwisata kuliner di tempat asing, memilih berumrah dengan agen travel akan mengurangi kebebasan Anda untuk mencicipi makanan lokal.
Dari pengalaman saya, pihak agen travel biasanya menyediakan katering di hotel yang sudah diajak bekerja sama. Jadi makanan sudah tersedia di hotel tiap kali Anda pulang selesai beribadah. Praktis memang dan cita rasa makanannya adalah khas Indonesia. Jadi lidah Anda yang mungkin tak cocok dengan makanan asing, akan tetap dimanja bak di rumah.
Tapi kalau Anda justru mau bebas menentukan menu makanan dengan memilih hidangan khas Arab? Rasanya akan susah dan repot. Karena Anda di Tanah Suci tujuan utamanya adalah berumrah, bukan jalan santai makan-makan di sana sini bak food vloggers.