Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Begini Cara Hidup Sehat Zhong Nanshan, Sang "Pahlawan" Covid-19

19 Januari 2021   15:06 Diperbarui: 19 Januari 2021   15:32 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NAMA Zhong Nanshan mungkin terdengar asing di Indonesia. Namun, di China ia adalah sosok yang sangat terkenal. Zhong kembali muncul setelah pandemi Covid-19 ini. Sepak terjangnya di masa lalu sebagai pulmonologis (ahli paru) terkemuka di China tercatat mengesankan. Ia adalah orang yang menemukan SARS Coronavirus yang sempat muncul di tahun 2003 namun tak meledak sampai menjadi pandemi seperti Covid-19 yang kita alami sekarang.

Masyarakat China sendiri sangat mempercayai sang dokter karena ia figur yang berwibawa dan meyakinkan. Sebagai seorang dokter, Zhong tahu benar bagaimana cara memelihara kesehatannya sendiri sehingga bahkan di usia 84 tahun, ia masih sangat bugar dan aktif. Di media sosial Tiongkok, ia bahkan memamerkan sebuah foto yang menujukkan bisepnya. Tidak ada yang namanya perut buncit, rambut botak atau beruban, atau kerut yang membuatnya lebih tua dari usia sebenarnya. Di usia kepala 8, ia masih tampak seperti pria 50-an tahun.

Sosok Tepercaya

Keberhasilan China menangani penyebaran Covid-19 di dalam teritori mereka sendiri bisa dikatakan berkat kerja keras dan cerdas sang dokter juga. Ia menggunakan pengaruhnya dan memberikan edukasi pada masyarakat tentang bagaimana menghadapi wabah karena ia juga seorang epidemiolog.

Di sisi lain, keberhasilan China menangani Covid-19 juga karena masyarakat yang mau mempercayai ilmuwan dan dokter yang berkompeten seperti Zhong ini. Apa saja yang disarankan oleh Zhong, masyarakat China memandangnya sebagai saran yang harus dipatuhi, bukan sekadar menjadi tontonan belaka lalu tidak dilakukan. Tidak ada bantahan karena Zhong memang pakar di bidangnya. Ia paham betul apa yang harus dilakukan jika mau tetap hidup dan mengalahkan virus-virus baru ini.

Yang hebat, Zhong bukan dokter yang 'manut' saja dengan kemauan pemerintah. Saat media pemerintah menggembor-gemborkan bahwa SARS sudah terkendali, ia dengan lantang menyanggah. Pasca epidemi SARS, ia juga berani mengkritik pemerintah China yang membangun dengan orientasi ekonomi saja.


"Buat apa menjadi negara yang ber-GDP tertinggi di dunia tetapi makan, minum, dan bernapas saja kita mesti cemas?" kritiknya di media nasional Tiongkok. Kita tentu tahu bersama bahwa polusi udara, tanah, air sudah begitu parah di banyak daerah di China akibat industrialisasi yang menggila. Ya, semua kemajuan ekonomi China memang harus ditebus dengan sangat berat dengan memburuknya kesehatan masyarakatnya.

Namun demikian, ia diangkat sebagai perwakilan humas pemerintah juga akhirnya. Dikutip dari artikel "COVID-19: Dr. Zhong Nanshan Is In" tertanggal 21 Februari 2020 di laman thediplomat.com, langkah itu bisa jadi untuk membendung perhatian dunia jika langkah penanganan Covid-19 gagal.

Namun, untungnya Zhong ialah ilmuwan yang tepercaya dan profesional. Bukan gadungan atau dokter yang sekadar memiliki titel tapi kompetensi di bawah harapan. Maka tak heran kondisi China sudah relatif terkendali dan ekonomi mereka kembali melesat setelah sempat terpukul oleh Covid-19.

Jadi, inilah mungkin yang menjadi jawaban mengapa penanganan pandemi di negara kita sendiri tak kunjung selesai. Pertama, belum ada sosok yang bisa dipercayai masyarakat secara penuh. Pemerintah juga memperburuk kondisi ini dengan memilih petinggi-petinggi yang di awal sudah meremehkan bahaya Covid-19 sehingga beginilah konsekuensi yang kita mesti tanggung bersama sebagai sebuah bangsa.

Di jajaran pemerintah sendiri, kadang masih ada pelanggaran protokol kesehatan seperti oknum aparat, pejabat, dan anggota dewan yang menggelar resepsi pernikahan anak mereka di tengah pandemi. Kacau balau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun