Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] Jurnal Zaenal - 2

3 November 2017   10:28 Diperbarui: 5 November 2017   05:37 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Rabu, 2 Januari 2013

Pageviews: 104 (alarm!)

Retweet: 12 (OK)

Facebook Likes: 26 (lumayan)

Shares: 0 (bencana)

Alexa Rank: 278.953 (payah!)

Sialan! Boris mengatakan diari ini sebagai omong kosong yang feminim! 

FEMINIM [sic]! Aku tidak paham bagaimana ia bisa menjadi wartawan kalau menulis "feminin" saja keliru seperti ini.

Aku pikir pria boleh saja mengharu biru asal tidak di depan publik. Supaya sehat dan masih waras. Masyarakat patriarkis kita belum bisa menerima ada pria yang mendayu-dayu, kecuali para penyanyi dangdut pria. Siapa itu? Chacha Handika? Atau penyanyi 90-an saat aku masih SD, Obbie Messakh.

Dia belum tahu manfaat menulis diari bagi pria. Ya, pria-pria yang terlihat tangguh perlu diari untuk membuang emosi dan perasaan negatif secara sehat. Sebagai wartawan online, aku sudah terlalu sering menyaksikan orang dengan keinginan menjadikan media sosial mereka sebagai sampah. Di sinilah, aku akan melarung semua 'sampah' ini dengan lebih aman dan membuat dinding Facebook serta linimasa Twitter dan blogku resik dari semua curahan hati yang berlebihan dan bisa membuatku terbelit masalah.

Aku bisa mengejek Anna sepuasku, menertawakan rambut keritingnya yang aneh dan poninya yang buruk itu tanpa harus didepak dari tim, atau disindir di rapat, atau menuliskan lelucon garing Boris yang lebih kerap membuatku berang daripada terhibur di waktu istirahat makan siang. Ugh! Masa sekarang sudah bukan saatnya menggunakan media sosial sebagai alat menyalurkan emosi dan amarah, jika tidak ingin dipecat terlalu dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun