Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Piala Thomas 2022, Kemenangan Terbesar India, Melebihi Piala Dunia Kriket 1983

16 Mei 2022   11:30 Diperbarui: 22 Mei 2022   18:11 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tempo.co

Sejak Era kejayaan Prakash Padukone berakhir, dunia bulu tepok India lama tak punya cerita besar. Setelah puasa 73 tahun akhirnya tahun 2022 mengantar India ke panggung dunia. 

tempo.co

Seperti kata Ketua Pelatih Nasional dan Wakil Presiden BAI, Pullela Gopichand kemenangan ini sebuah keajaiban. Ia menyebutnya sebagai kemenangan terbesar, melebihi kemenangan Piala Dunia Kriket 1983 India. 

Pasalnya, Indonesia yang dikalahkan India adalah raja bulutangkis dunia, dengan reputasi besar di Badminton dan Piala Thomas, dengan 14 kali kemenangan.

Harapan Indonesia, untuk menggenapkan kemenangan ke-15, pupus di tahun ini. Kemenangan ini sekaligus menjadi kemenangan India pertama dan mencatatkan India menjadi negara keenam yang meraih Piala Thomas. 

Daftar sebelumnya diisi Indonesia 14 kali, China 10 kali, Malaysia 5 kali, Jepang, Denmark masing-masing satu kali, dan India kini memenangkan gelar untuk pertama kalinya.

Era Prakhas

sumber: befitGlitz
sumber: befitGlitz

Prakhas seorang pebulutangkis jawara India, era Liem Swie King. Seorang pemalu dan selalu bicara dengan lembut, tapi lincah di lapangan. Ia diperkenalkan dengan dunia bulu tangkis oleh ayahnya Ramesh Padukone Sr, yang tak lain merupakan Sekretaris Asosiasi Bulu Tangkis Mysore.

Turnamen resmi pertamanya kejuaraan yunior negara bagian Karnataka pada tahun 1962. Walaupun kalah pada putaran pertama, dua tahun kemudian ia berhasil memenangkan gelar juara pada kejuaraan yang sama. 

Ia mengubah gaya permainannya menjadi lebih agresif pada tahun 1971, dan memenangkan gelar juara nasional junior India pada tahun 1972.

Selanjutnya ia memenangkan kejuaraan nasional India secara berturut-turut sampai tujuh tahun selanjutnya, sampai 1979. Ketika ia juga memenangkan gelar internasional penting pertamanya, yaitu Commonwealth Games. Memenangkan London Masters' Open, Denmark Open dan Swedish Open, dan menjuarai All England Open pada tahun 1980, menghadapi legenda pebulu tangkis Indonesia Liem Swie King di final.

Sebelum akhirnya menggantung raket di tahun 1981, ia sempat menjadi Ketua Asosiasi Bulu Tangkis India. Ia menjadi pelatih tim nasional bulu tangkis India pada tahun 1993 dan 1996.

Kemenangan ini adalah impian semua pebulutangkis India, termasuk Prakhas. Apalagi kisah kemenangan Tim India terakhir kali menampilkan performa terbaiknya di turnamen ini pada 1979 yaitu mencapai semifinal, sebelum ditumbangkan Denmark.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun