Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tepatkah Mengajak Anak Beribadah Ramadhan Dengan Reward

5 April 2022   06:58 Diperbarui: 5 April 2022   23:24 1548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelima; Konsistensi orang tua sebagai pelaksana kegiatan, tanpa contoh yang baik dan konsistensi-berupa disiplin menjalankan sistem, bisa menyebabkan anak-anak menganggap kita sebagai orang tuanya tidak serius.

Kekuatiran tentang Mindset 

Memang ada sedikit kekuatiran, sekalipun kita menjalankan sistem reward ini secara konsisten dan persuasif dalam format "bermain sambil belajar".

Anak-anak dikuatirkan akan terbiasa meminta reward atau penghargaan ketika akan melakukan kegiatan bersifat ibadah. Padahal hal itu merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan.

Mengapa reward ini dipilih, karena anak-anak dalam tumbuh kembangnya masih membutuhkan banyak stimulan dan contoh langsung dari orang tuanya sebagai "gurunya' di rumah.

Bagaimanapun tetap ada hasil positif yang akan diperoleh jika semuanya berjalan sesuai rencana.

Jika yang disasar adalah menambah banyaknya hafalan surat pendek dalam Juz Amma, minimal dalam waktu efektif 25 hari Ramadhan, anak-anak kita akan mendapat tambahan kemampuan baru menghafal 25 ayat pendek dan 25 ilmu fikih baru.

Manfaat paling minimal, akan membantu memudahkan anak-anak di sekolah, jika mereka mendapatkan tugas belajar berkaitan dengan hafalan surat pendek. Atau materi pembelajaran tentang fikih seperti yang pernah diajarkan di rumah.

Dalam jangka panjang, bekal kemampuan hafalan surat pendek dapat berguna ketika ia menjadi imam dalam kegiatan sekolah seperti di pramuka, kegiatan rohis-rohani Islam, atau kegiatan eskul  lain, bahkan jika ia terlibat dengan kegiatan sosial kemasyarakatan yang digagas pihak sekolah.

Menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, M.Psi., psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, pemberian reward  atau iming-iming hadiah memang merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mendorong anak menjalankan ibadah. 


Pemberian reward  itu dilakukan bila anak mampu menjalankan ibadah, termasuk puasa. Pertimbangannya, harus melihat tahap pemikiran anak. Apalagi ayng masih usia di bawah 10 tahun, karena umumnya hanya memahami hal-hal yang kongkrit saja. Apalagi jika dikaitkan dengan masalah pahala, karena pahala adalah konsep abstrak yang masih sulit dipahami anak-anak.
 
Dalam tahap perkembangannya, anak-anak masih didominasi motivasi ekstrinsik, yaitu keinginan akan mendapat keuntungan dari orang lain bila melakukan sesuatu. Inilah yang membuat mereka lebih bersemangat bila mendapat hadiah. 

Pembelajaran penting yang harus disampaikan kepada anak-anak adalah bahwa, semua manfaat hasil ibadah adalah untuk anak-anak sendiri, bukan untuk orang lain, termasuk pahalanya.

Hal ini bertujuan menumbuhkan motivasi intrinsiknya, yakni keingingan melakukan sesuatu atas dasar kemauan diri sendiri, bukan akrena orang lain.

Sehingga pada akhirnya pemahaman mereka seimbang, mengapa mereka mendapatkan hadiah dan mengapa mereka harus beribadah untuk manfaaat bagi dirinya. Harus digarisbawahi, bahwa reward tidak berlebihan diberikan, bahkan rewarding experience seperti apresiasi juga merupakah hadiah. 

Membangun kebiasaan beribadah dengan sukarela memang butuh waktu dan proses yang tidak sederhana. Sehingga dibutuhkan banyak cara dan strategi, dan kerja ekstra keras dari apra orang tua.

referensi: 1,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun