Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

James Bond Syndrom dan Seksualitas

10 Februari 2022   11:37 Diperbarui: 18 Februari 2022   03:42 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

detikcom

Apakah laki-laki umumnya memang mengidap "Sindrom James Bond", takut dengan sebuah komitmen, atau memang dasar petualang, atau ia takut "ber-istri"?.

th-6205e41fb4616e0d94582de3.jpg
th-6205e41fb4616e0d94582de3.jpg
palingseru.com

Apa salahnya, hingga Mr. Bond dibawa-bawa?. Bond atau Mr. Bond dalam setiap film yang dibintanginya, siapapun bintangnya, sejak Sean Connery hingga Daniel Craig, selalu merasa ingin dikelilingi perempuan cantik, seolah hanya Bond, satu-satunya yang layak untuk itu. Setiap kali melihat perempuan cantik  ia akan memulai perkenalannya dengan, My name is Bond, James Bond!, dan kita akan disuguhi lanjutannya, setelah pertanyaan itu.

sindunesia.com
sindunesia.com
 

Seperti melihat seekor ayam jantan "penggoda", di halaman rumah, dan kemudian si betina tiba-tiba sudah bertelur dengan koteknya yang menggelegar ke seantero kampung.

Memang ada perbedaan yang mendasar soal selingkuh dan menyelingkuhi antara Barat dan Timur. Dalam pola budaya yang beda, termasuk soal etis dan moralitas dan nilai-nilai budaya, (yang yang ini juga tidak sepenuhnya bisa dijadikan ukuran, karena beda negara dan budaya, akan beda cara pandangnya).

Termasuk samen leven, meskipun secara harfiah memang bermakna 'hidup bersama' (samen = bersama, leven = hidup), namun permaknaan sesungguhnya adalah 'hidup berdampingan dalam suatu masyarakat' (bahasa Inggris: coexistence). Samen leven, hidup serumah" tanpa menikah",  bisa saja diputuskan oleh seorang gadis yang telah "diberi" kebebasan memilih di usianya yang ke-16. Sehingga bisa saja, di hari ulang tahunnya ia akan memilih pergi dengan pasangannya dan memutuskan untuk tidak tinggal serumah dengan orang tuanya.

Tentang seksualitas juga punya ukuran yang beda-beda. Pembelajaran seksualitas di Timur, jauh lebih tinggi nilainya (menurut ukuran tradisi Ke-Timur-an), sehingga ada anggapan sangat tradisional, dan profan. Nilai-nilai itu penuh "tabu atau pamali".

Beranjak dari itu, selingkuh menjadi urusan yang lebih longgar di Barat sana. Meskipun tetap saja akan membuat hati "berdarah-daerah" jika ketahuan. Namun jika tidak ketahuan, peluang untuk itu lebih mudah terjadi disana, karena budaya dan model pergaulannya.

Cinta Trial And Error

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun