Mohon tunggu...
abah
abah Mohon Tunggu... Peternak - nomaden writer

“Everybody is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid.” -Albert Einstein

Selanjutnya

Tutup

Politik

Oligarki dan Ratu Kecantikan

23 Desember 2015   19:41 Diperbarui: 23 Desember 2015   20:34 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

tak ingin ikut menghebohkan acara pemillihan kontes ratu kecantikan miss universe..tetapi memang apabila memperhatikan kontestan ratu kecantikan mata ini seakan tak bisa terpejam :) deretan gadis-gadis yang secara penpilan boleh dikatakan sempurna. paras rupawan, bentuk tubuh yang molek dibalut baju yang mewah dihiasi dengan riasan dan perhiasan yang gemilau. Saya rasa tidak hanya laki-laki saja yang tertarik, perempuan pada umumnya pun akan menyukainya. dan saya berkeyakinan terbersit didalam hati mereka.."andai saya seperti mereka"

begitu juga dengan oligarki, baiknya kita definisikan dulu pengertian oligarki ini. menurut KBBI oligarki/oli·gar·ki/  pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu.
sebagai contoh gampang boleh kita lihat keluarga mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau adalah seorang tentara, menantu tentara, punya anak tentara, satunya lagi merupakan anggota DPR.

Lalu apa hubungannya antara kontestan ratu kecantikan dan oligarki?
dalam hati kecil kita sebagai orang atau rakyat biasa melihat sosok anak-anaknya SBY terbersit pemikiran "andai saya salah satu dari mereka"

mengagumi ratu kecantikan tentu tidak salah, dalam hal yang positif begitu juga oligarki.

saya ingin mengutip apa yang dikatakan oleh pencetus the venus project dalam video berjudul "these shits got to go!": "orang itu sangat kreatif, mereka sudah pintar sejak lahir. Mereka mewarisi sesuatu yang hal yang luar biasa atau mereka memang mempunyai keistimewaan."
kalaulah seseorang dikaruniai keistimewaan, kenapa memberikan mereka penghargaan?
kalau kamu terlahir sebagai seorang ahli matematika, kamu tahu maksud saya? kenapa memuja mereka? kenapa ada kontes kecantikan? gadis-gadis itu tidak membuat sendiri muka mereka. kalau saja muka mereka terbuat dari lumpur dan gadis itu membentuk semuanya, maka kamu boleh memberikan mereka penghargaan.
tetapi kalau mereka terlahir sedemikian rupa, kenapa memberikan mereka penghargaan?

ibas atau agus yudhoyono boleh mengumbar segudang usaha mereka bagi negara secara publik. tapi bolehlah kita mengatakan, segala fasilitas dan kedudukan mereka kini tidaklah terlepas dari pengaruh orangtuanya sebagai pejabat tinggi negara.
apakah ini salah SBY? dan saya yakin ibas dan agus juga tidak meminta untuk lahir sebagai anaknya SBY.
namun ketika ibas dan agus sudah mulai "memamerkan" usaha, status, karir juga mungkin kepemilikan harta sebagai puncak dari susah payah mereka...dan SBY mulai membanggakan ke khalayak ramai atas semua pencapaian anak-anak mereka.
dalam hal ini saya pikir ada budaya yang harus mulai kita perbaiki.
ibas merupakan menantu dari hatta rajasa, seorang politisi nasional. lalu agus menikah dengan anak seorang ekonom yang bekerja untuk negara...seluruh keluarga SBY pada intinya sihidupi oleh negara! lalu apa yang mesti dibanggakan?
itu baru keluarga SBY, tentu saja ada keluarga-keluarga lain yang jumlahnya bisa ribuan. ambil contoh kelas dibawah level SBY, kita ambil contoh keluarga Atut mantan gubernur banten yang kini menjadi tahanan negara. adiknya menjadi bupati, dan keluarga lainnya mempunyai bisnis yang tidak jauh dari memanfaatkan kekayaan negara.
saya tidak ingin terlibat "memuja" jokowi, namun harus diakui jokowi mempunyai modal yang cukup untuk menjadi inspirasi masyarakat indonesia. anaknya tidak membuat bisnis-bisnis gagah-gagahan seperti keluarga Yusuf kalla yang banyak terlibat dalam proyek milik pemerintah. Anak jokowi justru hanyalah mengelola usaha katering.


melihat status dan keberadaan oligarki tentu saja membuat kita iri, tetapi apakah itu pantas menjadi sesuatu yang patut dibanggakan? entahlah :)

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun