Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lomba Mancing ala Warga Desa dan Semangat Gotong Royong Untuk Giveaway dari Urunan Warga

8 Oktober 2022   10:29 Diperbarui: 17 Desember 2022   23:29 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Antuasiasme warga, laki-laki, perempuan, tua muda, anak-anak dan dewasa untuk ikut lomba mancing di desa. Sumber: Dokumen pribadi (2022)

Laki-laki perempuan, tua muda , anak maupun dewasa mengambil tempat di sempadan kali. Berebut tempat, mencari yang kira-kira paling menguntungkan untuk memperoleh keberuntungan mendapat ika lele hasil pancingan.nanti. 

Demi mendapat tempat untuk mancing, warga rela datang satu dua jam lebih awal. Duduk di sempadan sungai dan menyiapkan pancingnya. Mereka bahkan rela berjam-jam menunggu panitia menyiapkan ikan lele dan menyebarkannya di kali kecil yang dibendung itu. 

Tiba waktunya, panitia menyebarkan ikan lele baik yang sudah ditusukkan peniti di siripnya maupun lele yang tak berpeniti. Warga bersiap dan panitia memberi aba-aba, begitu seluruh ikan lele yang sudaj disiapkan dicemplungkan ke sungai. 

"Mulai!!!" Panitia memberi aba-aba dan serta merta warga menurunkan mata kailnya. Tak butuh waktu lama, bergantian warga menarik mata kailnya begitu umpan disambar. 

Ada yang cepat, ada pula yang butuh lama, umpannya termakan ikan lele. Bahkan ada pula yang harus gigit jari, karena tak seekorpun ikan lele menyambar umpannya. Setidaknya untuk beberapa saat lamanya. 

Ilustrasi Lomba memancing ala warga desa menjadi hiburan yang murah meriah dan berhadiah. Sumber : Dok pribadi (2022) 
Ilustrasi Lomba memancing ala warga desa menjadi hiburan yang murah meriah dan berhadiah. Sumber : Dok pribadi (2022) 
Suara riuh rendah dan teriakan kegirangan aneka rupa dan bergantian terdengar begitu umpannya makan korban. Ikan lele satu persatu berpindah dari kali ke plastik, ember, karung atau tempat apa saja yang disiapkan warga dari rumah. 

Wajah-wajah berseri warga desa terlihat. Wajah yang penuh sahaja kegirangan. Melupakan sejenak masalah yang menghimpit kebutuhan rumah tangga. BBM naik, harga-harga mulai naik, panen tak kunjung tiba, lapangan pekerjaan sulit dan sebagainya. 

Giveaway ala Desa: Urunan Warga dan Tradisi Kerjasama

Bagi saya, yang tinggal di desa saat masih kanak-kanak, suasana seperti itu memberi banyak makna. Bukan saja soal kesahajaan, kegembiraan yang mengalir, atau kebahagiaan yang sederhana, namun jauh lebih penting adalah suasana keakraban, kekeluargaan, persahabatan dan rasa saling peduli untuk saling bekerjasama warga desa. Jauh dari sifat dan sikap individual orang-orang yang tinggal di kota. 

Ini juga semacam Giveaway yang sangat sederhana. Giveaway yang disediakan oleh para pemuda karang Taruna yang duitnya dikumpulkan dari urunan warga.

Giveaway di desa untuk warga desa bisa dilakukan tanpa menunggu acara giveaway yang di lakukan perusahaan komersil, youtuber kaya ataupun para filantropi terkenal. 

Tradisi urunan dan gotong royong warga pun bisa menjadi sumber donasi untuk masyarakat. Justru konsep gotong royong ala warga dalam mengumpulkan donasi ini, seperti inspirasi yang terpendam yang potensial dikembangkan menjadi tradisi besar bangsa ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun