Riset Arkeologi, Pembangunan Berkelanjutan dan Peran BRIN
Pembangunan berkelanjutan dalam kacamata arkeologi, perlu terus dikembangkan agar penelitian arkeologi, menemukan cara-cara adaptif masa lalu, yang penting dalam kerangka membangun masa depan.Â
Adakah isu-isu itu terpublikasi dengan baik? Lalu kalau sudah terpublikasi, adakah nilai-nilai kelampuan itu menjadi satu pijakan dalam konteks kekinian, diadaptasi dalam cara pandang kekinian, untuk membangun narasi kebudayaan kita?Â
Selain itu dalam soal regulasi, banyak hasil-hasil riset belum dioptimalkan sebagai landasan dalam kebijakan pembangunan. Pembangunan, masih berpijak pada kebutuhan sektoral dan jangka pendek, sehingga nilai-nilai kebudayaan, kerap kali diabaikan. Meskipun dalam beberapa prakteknya, dilakukan dalam kacamata yang sangat formalistis.Â
Oleh karena itu, berdirinya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang konon akan menaungi lembaga-lembaga riset di tubuh kementerian, perlu disambut baik dan antusias, dalam kerangka membangun dunia riset Indonesia, yang lebih berdaya guna dan lebih optimal. Kemajuan suatu bangsa, terletak dari cara membangun pondasi kebudayaannya.Â
Semua itu, digali, diekplorasi, dikaji dan dikembangkan mulai riset-riset ilmiah yang maju dan profesional. Belajar dari bangsa-bangsa yang maju, semuanya memiliki lembaga-lembaga riset yang maju dan berkembang, juga sangat profesional. Semoga, di tangan BRIN, Indonesia menjadi bangsa yang menerapkan pembangunan berdasarkan basis riset yang mumpuni.Â
Demikian. Salam Hormat
Mas Han. Manado, 12 Juli 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI