Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Maaf yang Hilang di Twibbon Lebaran

16 Mei 2021   21:29 Diperbarui: 16 Mei 2021   23:46 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Maaf Yang Hilang di Twibbon Lebaran. Sumber: Twibbonize.com

Semua tergantikan lewat ucapan kartu lebaran, yang dibuat dalam bentuk digital, seperti twibbon-twibbon lebaran yang banyak dikreasi oleh para netizen, yang kemudian linknya menyebar dan digunakan oleh hampir setiap orang. 

Setiap orang akhirnya berlomba-lomba memanfaatkan twibbon-twibbon lebaran untuk mengirim ucapan kata maaf di hari lebaran. Gambar dibalas gambar, twibbon di balas twibbon. 

Kata maaf, seakan hanyalah selebrasi digital yang miskin kepekaan, miskin gestur persahabatan dan kekeluargaan, juga mereduksi fitrah kemanusiaan. 

Namun, semua itu tak bisa dicegah, semua memang harus seperti itu adanya. Bukan hanya karena pandemi semata, namun zaman serba digital ini, memang secara lambat laun, secara perlahan namun pasti, menjauhkan jarak, bukan hanya jarak secara fisik, namun juga secara nurani. 

Mungkin pernyataan ini mengada-ada, atau terlalu negatif, namun coba ketuk hati kita masing-masing, seberapa banyak kita mengirim dan membalas ucapan lebaran, tanpa kita membaca dengan seksama. 

Seberapa banyak kita mengirim dan membalas twibbon ucapan lebaran, tanpa kita mau lebih banyak waktu untuk berkomunikasi langsung. saling menyapa secara langsung dan seberapa peka kita untuk mengakui, banyaknya twibon yang kita kirim sekedar selebrasi rutin sebagai bagian dari ritual lebaran, tanpa memperkaya makna kata maaf di hari idul fitri. 

Memang, kata maaf digital, lebaran virtual di banyak sisi juga memberi manfaat yang lebih besar, yang sebelumnya kita tidak begitu akrab, bahkan mungkin belum pernah bertemu sekalipun, namun saling mengirikan kata maaf secara digital, twibbon-twibbon ucapan lebaran. 

Namun, hampir tidak terjadi bahwa ucapan maaf digital melalui twibbon-twibbon ucapan lebaran, setelahnya semakin menambah keakaraban atau kehangatan persahabatan diantara kita. 

Twibbon-twibbon ucapan lebaran, hanya dan selalu melayang-layang di angkasa, saling berseliweran memenuhi jagat digital semata pada waktu-waktu yang sangat terbatas. Lalu, setelahnya berhenti dan tak ada kelanjutannya untuk menambah kehangat dan keakraban pergaulan sosial kita. 

Mungkin kalimat ini terlalu skeptis, namun kita dipaksa memang untuk merenung mengambil hikmah setelahnya, bahwa kecanggihan digital, semestinya tidak menghalangi jarak sosial kita, juga tidak mereduksi fitrah kemanusiaan kita, sebagai mahluk sosial yang penuh kepekaan humanisme dan juga saling menyentuh dalam pergaulan sosial kita sebagai sesama mahluk sosial. 

Twibbon-twibbon ucapan lebaran, kata maaf digital adalah sarana semata, tidak lantas membuat kita menjadi terasing satu sama lain, saling mengirim kata maaf digital, tanpa sentuhan jiwa-jiwa kemanusiaan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun