Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kerupuk Legendar: Camilan yang Melegenda dan Popular dalam Narasi Kebudayaan

6 Desember 2020   11:06 Diperbarui: 10 Desember 2020   17:30 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krupuk Legendar yang legend dan popular | (SHUTTERSTOCK/FIDIA HELIANTI) via Kompas.com

" Jangan buang-buang nasi kalau makan, nanti nasinya menangis". 

Ungkapan tersebut sesungguhnya narasi kebudayaan yang besar, dari percakapan sehari-hari yang mungkin kita anggap hal yang remeh temeh. Berikut ulasannya. 

Kerupuk Legendar, Cemilan Sejuta Umat

Sejak masa kecil hingga sekarang, ada cemilan yang paling favorit di kampung saya, di Jawa Tengah, yaitu kerupuk legendar. Bagi orang Jawa kebanyakan, terutama di Jawa Tengah, cemilan jenis ini, sangat populer. Selain murah, meriah, juga lezat dan akrab di lidah. 

Saya kira hampir semua orang yang tinggal di Jawa, bahkan di luar Jawa sekalipun mengenal jenis cemilan ini. Hampir di tiap warung, dijual jenis kerupuk ini. Ya, kerupuk legendar yang legend dan popular.  Kerupuk legendar, sepertinya bukan lagi cemilan khas Orang Jawa, tapi sudah menjadi cemilan Nusantara. 

Membuat kerupuk legendar itu mudah, tidak membutuhkan modal banyak, yang dibutuhkan hanya ketelatenan dan kesabaran. Bahannya juga mudah didapat, karena kerupuk legendar itu terbuat dari sisa nasi yang sudah tidak layak dimakan. 

Diolah kembali lalu dijemur. Dulu, waktu saya kecil, saya sering sekali melihat Ibu saya membuat kerupuk legendar. Nasi yang sudah basi, diolah kembali menjadi kerupuk legendar. 

Saya uraikan kembali sekilas contoh membuat kerupuk legendar. Ini bukan tip atau resep ya. Soal ini ada orang lain ahlinya, para sahabat juga dapat mencari informasi soal cara membuat kerupuk legendar di berbagai media online yang tersaji tanpa batas. Saya uraikan singkat saja, sebagai pengantar untuk mengulas kerupuk legendar dari sisi yang lain. 

Saya ulangi, bahan baku utama kerupuk legendar adalah nasi bekas atau nasi yang sudah tidak dimakan lagi, entah karena basi, basah, kering atau bahkan berjamur. Saya sambil mengingat-mengingat kembali, bagaimana ibu saya dulu membuat kerupuk legendar. 

Nasi sisa, pertama-tama diulek sampai lembut, lalu diberi bahan tertentu untuk memberi rasa asin dan mungkin menawarkan racun dalam nasi bekas itu. Namanya bleng, warnanya kuning dan rasanya asin. Bleng, sepertinya digunakan pula sebagai pengganti garam. Sepertinya begitu, saya kurang tahu. 

Tapi saya kutipkan pengertian bleng, berikut ini, bersumber dari Food Detik, sebagai berikut:  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun