Puslit Arkenas dan Balai Arkeologi se Indonesia, di bawah koordinasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, saat ini memberi alternatif penelitian arkeologi yang dapat memberi solusi untuk mengatasi Covid, sekaligus tetap produktif menghasilkan kinerja penelitian, karena sudah menjadi tugas dan fungsi kami sebagai lembaga penelitian.
Oleh karena itu Pusilt Arkeologi Nasional dibawah kepemimpinan I Made Geria, sebagai Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, menerapkan kebijakan penelitian berbasis penelitian Desk Study. Bagi penelitian arkeologi di Pusat Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi se-Indonesia, melalui pendekatan desk study, peneliti melakukan pengumpulan data dan informasi, melakukan pemeriksaan dan analisis data dan informasi, dengan menggunakan data sekunder.
Data sekunder meliputi, data artefaktual yang sudah dihasilkan penelitian sebelumnya, juga melakukan pemeriksaan dan analisis data, baik analisis laboratorium maupun analisis konvensional terhadap data artefaktual.Â
Selain itu juga melalui  studi pustaka, peta-peta dan sebagainya. Di luar itu, pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara dan FGD juga dapat dilakukan. Dalam hal ini Pusat Penelitian Arkeologi Nasional sudah menyiapkan Petunjuk Teknis pelaksanaan Penelitian Arkeologi Desk Study Tahun 2020.
Penelitian Desk Studi, merupakan upaya secara konsisten dan berkomitmen untuk tetap berkonstribusi sesuai tugas dan fungsinya dalam menghasilkan kegiatan penelitian arkeologi yang mendukung kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di bidang penelitian arkeologi dan pengembangan sumberdaya budaya.
Di sisi lain juga berkonstribusi dalam penanggulangan Covid19, karena sebagian besar anggaran perjalanan dinas direalokasikan untuk penanganan Covid oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19.Â
Selain itu, yang penting juga melindungi peneliti dan melakukan pencegahan penularan Covid dan kemungkinan tumbuhnya kluster Covid yang diakibatkan penularan akibat perjalanan dinas, baik bagi peneliti sendiri, maupun bagi masyarakat dan pihak-pihak atau stakeholder di daerah.
Faktor lain juga konstribusi dalam perputaran uang dan mendorong pergerakan ekonomi adalah melalui pengalokasian anggaran penelitian untuk pembelanjaan bahan dan perlengkapan penelitian, analisis hasil penelitian dan juga jasa profesi dan sebagainya, yang sebagian besar juga melibatkan stakeholder di daerah.
Dengan demikian, meskipun di tengah pandemi, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi se-Indonesia, tetap menjalankan tugas dan fungsinya sesuai arahan rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di sisi lain mendukung upaya pergerakan ekonomi masyarakat melalui pengalokasian dan realisasi anggaran, sekaligus berkonstribusi bagi penanganan Covid-19.
Tampaknya penerapan penelitian Desk Studi, meskipun dalam prakteknya, tidak melakukan kegiatan pengumpulan data baru, namun kegiatan analisis data baik analisis laboratorium, maupun analisis yang dilakukan secara konvensional terhadap artefak, dan juga studi literatur tidak mengurangi kualitas hasil penelitian.
Penelitian melalui pendekatan Desk Studi, berkonstribusi dalam efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran, serta tetap menghasilkan penelitian yang berkualitas. Prinsip dalam pendekatan penelitian Desk Study adalah, capaian kinerja penelitian arkeologi yang optimal, penggunaan anggaran yang efektif dan efisien, serta berkonstribusi dalam penanganan Covid-19.
Salam Budaya.... Salam Lestari