Jejak budaya Asutronesia awal di Kepulauan Talaud itu dapat dilihat hingga sekarang. Situs-situs arkeologi menunjukkan beberapa tinggalan budaya Austronesia. Wilayah Kepulauan Talaud sejak sekitar tahunn 1976 sudah menjadi perhatian para arkeolog.Â
Seorang Peter Bellwood, yang bisa disebut Begawan nya arkeologi mkawasan Asia Tenggara dan Pasifik, tertartik dengan situs-situs di Pulau Karakelang, Buidan dan Pulau Salibabu, di Kepulauan Talaud.Â
Penelitian arkeolog sepuh itu, menghasilkan sejumlah informasi penting yang menegaskan bahwa Kepulauan Talaud, memiliki ciri sebagai bagian dari Budaya Austronesia.
Di kalangan arkeolog, sudah sangat familiar artefak tembikar berpoles merah maupun tembikar polos, beliung persegi dan sebagainya yang menandai budaya Asutronesia awal. Sementara itu, budaya tak benda seperti tradisi cocok tanam, hingga sekarang juga menjadi ciri budaya budaya di Kepulauan Talaud yang masih berkembang. Â Â
Berdasarkan laporan riset, sebelum kedatangan migran Asutronesia dari Taiwan, datang di Kepulauan Talaud, bukti-bukti kehidupan purba yang lebih tua lagi sudah ada sebelumnya. Bukti aktifitas menunjukkan aktifitas hunian dan kehidupan prasejarah di Talaud sekitar 30.000 tahun lalu di sebuah situs gua prasejarah yang dikenal dengan nama Leang Sarru.Â
Kehidupan ditandai dengan temuan-temuan arkeologi di gua-gua prasejarah, berupa sisa makanan hewan laut, kerang-kerangan. Yang menunjukkan, bahwa konsumsi utamanya masyarakat prasejarah puluhan ribu tahun lalu itu hanya mengandalkan hewan laut. Bukti adapatasi manusia masa lampau terhadap lingkungan pulau yang ditempatinya, sebagai daerah kepulauan.
Sepertinya, jika menguraikan seluruh informasi tentang jejak perjalanan migrasi penutur Austronesia di Kepulauan Talaud, bakan sangat panjang, seperti menulis novel panjang dan berjilid-jilid. Yang pasti, jejak kebudayaan masa lampau Orang Talaud itu, menjadi spirit orang Talaud untuk merawat Keindonesiaan.Â
Di depan para Pantua Adat Banua, saya didaulat untuk menyampaikan banyak hal tentang jejak nenek moyang penutur Austronesia di Talaud. Mereka meyakini, bahwa itu semua bukti bahwa cikal bakal Indonesia, salah satunya dimulai dari Kepulauan Talaud. Keyakinan itu menjadikan kebanggan, sekaligus energi untuk setia merawat Keindonesiaan.Â
Kebanggaannya sebagai Orang Talaud sebagai bagian dari NKRI adalah energi positif, merawat semangat kebangsaan, merawat jatidiri Orang Talaud sebagai bagian dari tumpah darah negara tercinta Indonesia.
Salam Budaya... Salam Lestari