Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang kompleks, dan makna adalah inti dari penggunaannya. Semantik, sebagai cabang linguistik, memfokuskan kajiannya pada makna dalam bahasa, termasuk ragam jenis makna yang terkandung dalam kata atau struktur kalimat. Pemahaman tentang jenis-jenis makna sangat penting agar komunikasi berlangsung tepat dan tidak menimbulkan ambiguitas.
Makna leksikal merujuk pada arti dasar kata yang dapat ditemukan dalam kamus, tanpa terikat konteks tertentu. Di sisi lain, makna gramatikal muncul karena proses struktur bahasa, seperti afiksasi atau reduplikasi, yang memengaruhi fungsi dan arti kata dalam kalimat. Sementara itu, makna morfologis muncul dari perubahan bentuk kata, terutama dalam bahasa seperti Arab yang memiliki sistem tashrif atau perubahan bentuk akar kata.
Makna kontekstual menjadi semakin penting dalam komunikasi modern karena arti suatu kata sangat bergantung pada lingkungan pemakaiannya, baik secara situasional, emosional, budaya, maupun kebahasaan. Selain itu, dikenal pula makna denotatif (arti lugas), konotatif (arti kiasan), pragmatik (berdasarkan maksud penutur), dan idiomatik (ungkapan tetap yang tak bisa diterjemahkan harfiah).
Dengan memahami ragam makna ini, penutur bahasa dapat lebih cermat memilih kata, menyesuaikan struktur, dan menafsirkan pesan sesuai konteksnya. Telaah semantik bukan sekadar teori linguistik, melainkan alat penting untuk menyelami kedalaman makna dalam komunikasi sehari-hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI