Sebagai mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Geografi saya Wulan Safitri dengan NIM 2510416220015 melakukan wawancara di Kecamatan Banjarmasin Selatan untuk mengetahui pandangan masyarakat mengenai pemanfaatan lahan basah di wilayah tersebut
Kalimantan Selatan memang dikenal sebagai salah satu provinsi dengan ekosistem lahan basah yang luas dan beragam. Kalimantan Selatan memiliki banyak lahan basah, yang mencakup sekitar 32,39% dari total luas daratannya. Lahan basah tersebut terdiri atas berbagai tipe ekosistem, seperti (rawa, gambut, danau, sungai, dan area pasang surut).
Keberadaan lahan basah di Kalimantan Selatan sangat penting, baik secara ekologis maupun ekonomi, karena berperan dalam menyimpan air, mengendalikan banjir, menyerap karbon, serta mendukung mata pencaharian masyarakat seperti perikanan, pertanian, dan pariwisata.
Lahan Basah adalah suatu ekosistem atau wilayah di mana air menjadi faktor utama yang mengontrol lingkungan serta kehidupan flora dan fauna di dalamnya. Daerah-daerah rawa, paya, lahan gambut, atau perairan, baik yang alami maupun buatan, permanen (tetap) maupun sementara, dengan air yang mengalir atau diam, tawar, payau, maupun asin, termasuk juga wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak melebihi enam meter pada saat air surut. Lahan basah adalah wilayah daratan yang tanahnya selalu jenuh dengan air, atau Tergenangi oleh air dangkal, baik secara permanen maupun musiman.
Hal ini membuat lahan basah memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting dalam menjaga ekosistem serta ketersediaan air bersih. Sulitnya mencari lahan luas yang memenuhi kriteria tempat ideal yang dapat dijadikan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah di Kalimantan Selatan. Kalimantan selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai kawasan lahan basah terbanyak karena sebagian besar dari tanah di Kalimantan Selatan merupakan lahan basah atau lahan gambut. Dengan Letak astronomis Propinsi Kalimantan Selatan yang berada di 114 19’ 13” – 116 33’ 28 “Bujur Timur dan 1 21’ 49” – 4 10’ 14 “ Lintang Selatan.
Adanya lahan basah menunjukkan pentingnya kawasan tersebut sebagai ekosistem yang berfungsi menampung air, menyaring polutan, menjaga keanekaragaman hayati, serta melindungi dari banjir dan erosi.
Lahan basah dibedakan menjadi dua yaitu lahan basah alami dan lahan basah buatan:
1. Lahan basah alami
yaitu lahan basah yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia seperti, (rawa, danau, sungai, hutan mangrove, muara Sungai dan gambut alami).
2. Lahan basah buatan
Yaitu lahan basah yang dibuat atau dikelola oleh manusia untuk tujuan tertentu, seperti (sawah irigasi, waduk atau bendungan, kolam ikan atau tambak, dan kolam pengelola limbah).