Mohon tunggu...
Wulandari
Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kimia 2B

Come on and don't give up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-nilai Luhur Pancasila

9 Juni 2021   21:26 Diperbarui: 9 Juni 2021   21:44 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nilai-nilai pancasila sebagai pandangan hidup merupakan ukuran bagi baik buruknya, benar salahnya sikap warga negara Indonesia secara nasional. Pancasila merupakan tolok ukur, penyaring atau alat penimbang bagi semua nilai yang ada. Pancasila mempunyai kedudukan dan kebenaran tertinggi dibanding nilai-nilai yang lain.

Kelima butir Pancasila harus 'dihafal mati' karena inilah pedoman kita sebagai bangsa Indonesia. Selain sudah diajarkan sejak dini, Pancasila juga dibacakan setiap hari Senin dan hari-hari Besar Nasional. Jadi bagaimana tidak memori kita diingatkan dan dibangkitkan oleh dasar Negara kita itu, gelora keindonesiaan kita diteguhkan.

Pancasila adalah pedoman hidup sehari-hari, dimana hidup itu dilaksanakan dengan dan dalam aneka perbuatan. Maka sesuatu yang menjadi pedoman hidup harus merupakan pedoman perbuatan sehari-hari. Hidup manusia itu kesatuan, tetapi dilakukan dalam dan banyak perbuatan. Hidup itu perse kesatuan atau integrasi.

Pancasila sebagai way of life bangsa Indonesia di dalamnya terkadung nilai humanisme yang religious dan sosialistis. Humanisme berarti melihat manusia sebagai mahkluk yang mempunyai struktur sendiri dalam dunia ini makanya harus menuju ke situ dan cara hidup yang sesuai dengan struktur tersebut. Bertindak di luar itu disebut inhuman.

Humanisme menuntut penyempurnaan manusia dalam hidup agar berkembang, berkebudayaan, dan bisa menikmati kehidupan secara layak. Humanisme pun bisa bersifat a-religius, tanpa keagamaan. Dalam hal ini memungkiri soal ketuhanan. Maka perlu menginternalisasi kembali makna sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita semua percaya, Tuhan adalah asal dan tujuan semua umat manusia. Segala sesuatu tertuju kepadaNya.

Perikemanusiaan merupakan persaudaraan dari seluruh bangsa manusia di seluruh dunia berdasarkan human nature. Maka silah kedua Pancasila, perikemanusiaan sering disebut internasionalisme, cita-cita keluarga besar yang meliputi seluruh bangsa manusia.

Perikemanusiaan juga berarti membangun kebudayaan bersama, membangun "rumah" bersama untuk seluruh keluarga di dunia. Perikemanusiaan adalah cinta kasih kepada sesama berdasarkan kesatuan keluarga itu. Ketiga arti perikemanusiaan ini berkaiatan satu sama lain, tak terpisahkan.

Kesatuan tersebut tentu belum sempurna karena kerap kali disalahgunakan oleh egoisme, keserakahan, ketamakan, perebutan kekuasaan diri atau kelompok. Namun jika tahap ini tidak dilalui bangsa manusia tidak akan sampai ke tahap yang lebih sempurna. Sukar rasanya jika suatu bangsa ingin menyempurnakan kesatuan dan persatuan itu dari luar.

Tetapi bagi Negara Pancasila, yang pandangannya begitu luas dan mendalam harus ada perhitungan lain. Pandangan Pancasila adalah berdasarkan human nature yang menuntut kesatuan itu. Kewajiban kita adalah ikut serta menyempurnakan kesatuan itu dari dalam. Inilah tugas berat kita sebagai warga Negara, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa.

Dapatlah dikatakan bahwa sikap yang diharapkan dari sila perikemanusiaan ini adalah sikap yang mengakui, menghendaki, dan sanggup ikut menyelenggarakan dan menyempurnakan keluarga bangsa manusia untuk membangun kebudayaan bersama, kesejahteraan bersama (bonum commune) damai bersama, dan tentu bahagia bersama.

Dengan berani mencantumkan nilai Kemanusiaan ini sebagai sila kedua Pancasila berarti kita sebagai bangsa Indonesia sanggup melakukan tugas mulia itu. Itu berarti Negara kita bersikap terbuka. Negara kita pun sanggup menerima berbagai perbedaan dan berbagai identitas bangsa. Yang ada pada level nasional kita alihkan ke level internasional. Jadi demi sila Perikemanusiaan kita harus mempunyai orientasi mondial dalam penegakan human dignity.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun