Mohon tunggu...
Shri Werdhaning Ayu
Shri Werdhaning Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Brang Wetan

Anak Lumajang yang lahir di Bumi Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal "Porno" dalam Dunia Remaja

11 April 2022   08:08 Diperbarui: 11 April 2022   08:20 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu ini, jagad dunia maya diramaikan dengan skandal jual beli konten pornografi, yang mana pembelinya dipanggil polisi, entah terancam pidana atau tidak. Hal ini kemudian menjadi bahan guyonan netizan, kalau mau konsumsi konten pornografi, live streaming saja, tonton pakai kuota saja, tapi jangan download.

Pornografi. Satu kata yang meresahkan banyak orang tua, tetapi tidak bisa dipungkiri, juga satu kata yang bisa mempersatukan seluruh elemen bangsa. 

Pornografi dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 disebut sebagai gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umun, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. Kata kuncinya adalah eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.

Konten pornografi bukan hanya sekedar video ehem ehem yang mengharuskan pengguna mendownload VPN untuk mengaksesnya, tetapi lebih dari sekedar itu.

Pornografi dalam dunia remaja telah merasuk ke dalam dunia hiburannya, jika merujuk pada norma kesusilaan sebagai standarnya. Di manakah remaja paling mudah terpapar konten pornografi? Kenapa meskipun sudah dibatasi penggunaan internet, akses untuk situs dewasa sudah diblokir, tetapi anak-anak masih dapat mengetahui konten-konten yang belum waktunya diketahui?

Berikut ini adalah tempat-tempat di mana konten pornografi terkadang nyelip dan nyangkut. Tempat yang menurut kita aman untuk akses remaja, tetapi nyatanya masih belum 100% aman.
Saya menyusun ini berdasarkan pengalaman saya pribadi, yang juga pernah menjadi remaja yang 'ingin tau'.


1. Komik
Komik yang dikenal di masyarakat kita sebagai dunia anak-anak, harus dirubah menjadi dunia seluruh umat manusia yang memfasilitasi segala macam karakter penikmatnya. Bagi para orang tua, jika anak anda sedang menyukai komik, harap lihat dengan seksama komik apa yang dibaca, dan dari web mana. 

Kebanyakan komik yang diakses dari aplikasi berbahasa Indonesia relatif lebih aman jika dibandingkan dengan komik yang diakses dari bahasa asing, apalagi jika sampai diakses dari website tersendiri.

Selain genre adult, mature, smut, yang menunjukkan bahwa komik tersebut bukan untuk anak-anak, ada beberapa genre lagi yang harus anda waspadai jika dibaca oleh anak anda.

Yaoi, Yuri, BDSM, dan seabrek genre lainnya yang sarat dengan konten pornografi tersedia secara bebas di internet, dan bisa diakses tanpa harus melihat usia, cukup melihat kuota saja.

2. Anime
Anime atau biasa kita sebut kartun juga selalu diidentikkan dengan dunia anak-anak. Padahal ada begitu banyak anime yang memuat konten pornografi dengan penggambaran tokoh yang berpakaian sangat terbuka atau menonjolkan bagian tubuh tertentu. Bahkan anime yang memuat adegan pembunuhan berdarah-darah juga tidak sedikit. Anime bersubtitle Indonesia bisa diakses di banyak tempat, selain link resminya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun