Mohon tunggu...
Wahyudin Sitorus
Wahyudin Sitorus Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Farmasi\r\nSedang dalam menyusun Skripsi yang Berkaitan dengan Antikanker.\r\nKUNJUNGI BLOG KU : http://citodiarymuslim.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Ngisap Lem Kambing

30 Oktober 2011   00:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bagaimana efek paparan toluene terhadap tubuh kita? Dalam tesisnya yang berjudul Analisis Pajanan Toluena Terhadap Profil Darah Pada Pekerja Sektor Industri Penyulingan Minyak Bumi, Agus Warsito (2007) mengatakan, Pemajanan toluena ke dalam tubuh dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernafasan, juga menyebabkan keracunan sistemik dengan efek pada susunan saraf pusat.

Toluena mengiritasi kulit, mata, dan saluran pernafasan. Dapat menyebabkan keracunan sistemik melalui penelanan atau penghirupan dan diserap pelan-pelan melalui kulit. Cara yang paling umum biasanya melalui penghirupan/inhalasi. Gejala keracunan toluena adalah efek pada susunan saraf pusat, seperti sakit kepala, pusing, ataksia, mengantuk, euphoria, halusinasi, gemetar, serangan jantung, dan koma, ventricular arrythmias, pneumonitis kimia, depresi pernafasan, mual, muntah, dan ketidakseimbangan elektrolit.

Mekanisme dimana toluena menghasilkan keracunan sistemik tidak diketahui. Keracunan susunan saraf pusat bisa karena kelarutan toluene dalam lemak dalam membran neoronal. Telah dikatakan bahwa toluene mengganggu fungsi normal dari protein neuronal. Juga telah dikatakan

bahwa keracunan toluena bisa terjadi karena intermediasi metabolis. Keracunan pada susunan saraf pusat umumnya dapat dilihat dalam jangka waktu dekat setelah eksposur, namun efek pulmonari mungkin tidak muncul hingga enam jam setelah eksposur.

Eksposur/ pajanan kronis pada kurang dari 200 ppm toluene telah dihubungkan dengan sakit kepala, kelelahan dan mual. Pekerja yang terus menerus terekspos pada 200-500 ppm telah dilaporkan mengalami hilangnya konsentrasi, daya ingat dan menurunnya nafsu makan. Beberapa pekerja telah mengalami gangguan yang meningkat pada saraf optis setelah eksposur kronis di tempat kerja. Eksposur kronis karena penyalahgunaan pelarut toluena dapat berakibat pada efek neuropsikiatris permanen. Gangguan otot, efek kardiovaskular, kerusakan renal tubular, dan kematian yang tiba-tiba juga dilaporkan terjadi pada penyalahguna

Beberapa penelitian telah meneliti tentang efek neuropsikiatris dari eksposur akut gas toluena. Disfungsi integrasi cerebellar dan susunan saraf pusat mendominasi. Selain itu, disfungsi saraf periferal telah dilaporkan, tapi neuropathies peripheral kemungkinan karena ketidakmurnian komposisi, seperti n-hexane dalam toluena. Penyalahgunaan toluena jangka panjang berakibat pada gangguan neuropsikiatris dan neurobehavioral, yang dalam banyak kasus, tapi tidak semuanya, mengalami kemunduran/ kerusakan. Beberapa penyalahguna toluena kronis telah mengalami kerusakan susunan saraf pusat struktural. MRI dan brainstem auditory yang menampilkan evaluasi respons dari otak penyalahguna toluena kronis menunjukkan perubahan permanen dalam struktur otak yang berkorelasi dengan tingkat disfungsi otak. Hasil MRI memperlihatkan hilangnya kekontrasan area abu-abu-putih, mendifusi supratentorial luka sinyal-tinggi area putih, dan sinyal rendah pada ganglia basal dan otak tengah pada otak penyalahguna toluena yang tidak sehat secara neurofisiologis.

Hmmm…. Bahaya juga ya, bisa sampe menyebabkan kerusakan struktur otak yang permanen, kalau struktur otak nya dah berubah, bisa kita pastikan deh, sifat-sifat orang ini juga kan berubah dung. Demikianlah paparan singkat mengenai toluene si pelarut yang sering dignakan dalam industri lem. Mudah-mudahan bermanfaat... :)

by:wsitorus, 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun