Mohon tunggu...
Pristian W
Pristian W Mohon Tunggu... -

Freelance Content Writer. Mie Ayam Enthusiast. Children's Book Hunter. Aspiring Illustrator.

Selanjutnya

Tutup

Money

"KITA": Dari BULOG untuk Kita

2 Juni 2018   23:21 Diperbarui: 2 Juni 2018   23:24 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Seberapa akrab masyarakat Indonesia dengan produk BULOG? Selama ini masyarakat lebih mengenal BULOG sebagai penyalur beras sejahtera yang menjadi hal warga yang dianggap kurang mampu. Produk pangan yang disalurkan oleh BULOG pun selama ini identik dengan keluarga pra sejahtera. Namun, BULOG tidak terkotak pada satu golongan masyarakat saja. BULOG harusnya menjadi milik kita bersama.

Peluncuran produk pangan dengan brand 'Kita' menjadi langkah BULOG untuk menghapus stigma yang selama ini berkembang. BULOG tak melulu mengurus penyaluran beras sejahtera karena sekarang tugas ini sudah diambil alih oleh program Bantuan Penyaluran Non-Tunai (BPNT). Brand 'Kita' menjadi jembatan untuk membuka akses masyarakat pada produk pangan berkualitas dengan harga yang relatif terjangkau.

Upaya Penstabilan Harga Pangan

Perum BULOG mempunyai peran penting untuk menjaga stabilitas harga. Pemerintah sangat bergantung pada BULOG untuk menjalankan program efektif dalam rangka menstabilkan harga di pasaran. Salah satu cara yang dianggap jitu adalah dengan menstabilkan harga di tingkat konsumen dengan cara meluncurkan brand 'Kita' dan Rumah Pangan Kita (RPK). Produk-produk pangan komersil BULOG akan langsung disalurkan pada konsumen melalui RPK sehingga harga yang ditawarkan pun menjadi relatif murah.

Tak Perlu Menunggu Pasar Murah

Dalam rangka menjaga stabilitas harga, BULOG kerap mengadakan pasar murah yang menawarkan beragam produk pangan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar. Namun, apakah selamanya konsumen harus menunggu pengadaan pasar murah BULOG untuk mendapatkan produk pangan berkualitas dengan harga murah? Untungnya, RPK akan hadir lebih dekat ke masyarakat untuk menyuplai produk pangan dengan brand 'Kita'.

Jika biasanya di pasar murah Anda hanya bisa membeli produk murah dengan jumlah terbatas, tidak ada batasan bagi Anda untuk membeli produk 'Kita' di RPK. Target 50.000 RPK di seluruh Indonesia bisa dijadikan gambaran bahwa nantinya produk 'Kita' bisa diakses dengan mudah di lingkungan tempat tinggal kita.

Komoditas Pangan 'Kita'

Brand 'Kita' digunakan untuk komoditas pangan strategis, terutama beras ('Beras Kita'), minyak goreng ('Minyak Kita'), dan gula pasir ('Manis Kita'). Produk yang dijual dengan label 'Kita' mempunyai kualitas medium hingga premium. Selain produk tersebut, daging sapi dan daging kerbau juga bisa disalurkan melalui RPK yang sudah dilengkapi dengan pendingin seperti yang bisa ditemukan di beberapa RPK di Jakarta. Demi mengoptimalisasi upaya stabilisasi pangan, komoditas lain sepertu cabai dan jagung pun akan disalurkan melalui RPK di masa mendatang.

Harga produk pangan 'Kita' ditetapkan oleh BULOG. Dengan demikian, BULOG bisa menetapkan harga produk 'Kita' di bawah harga produk di pasaran. Berhubung fungsi produk 'Kita' dan RPK adalah untuk membantu BULOG menstabilkan harga pasar, mitra RPK tidak boleh menaikkan harga di luar standar yang sudah ditetapkan BULOG satu peser pun.

Keuntungan Menjadi Sahabat RPK

Konsumen bukan satu-satunya pihak yang mendapatkan keuntungan dengan adanya produk 'Kita' dan RPK. Individu dan usaha mikro pun mendapatkan kesempatan untuk membangun outlet RPK sebagai perpanjangan tangan BULOG dalam menyalurkan produk 'Kita'. 

Tak sulit untuk memulai RPK karena bisa dilakukan dengan modal mulai Rp 5.000.000,00 yang terbilang ringan. Dengan dana tersebut, mitra atau yang disebut Sahabat RPK bisa membeli satu jenis komoditas pangan tertentu seharga uang tersebut maupun membeli dalam bentuk paket yang berisi beberapa jenis komoditas pangan.

BULOG sudah menetapkan harga jual komoditas 'Kita' di RPK yang harus dipatuhi oleh sahabat RPK. Sahabat RPK tidak diperkenankan menaikkan harga untuk menyamai harga pasar. Lalu, bagaimana sahabat RPK memperoleh keuntungan? BULOG menetapkan diskon harga produk yang akan menjadi margin keuntungan sahabat RPK meskipun ongkos transportasi belum diperhitungkan.

Semua orang bisa menjadi sahabat RPK dengan segala kemudahan yang ditawarkan. Tanpa perlu meninggalkan rumah atau outlet untuk belanja barang, produk pangan 'Kita' akan dikirim langsung ke outlet dengan menghubungi pihak BULOG setempat melalui sambungan telepon.

Cara Menjadi Sahabat RPK

Tak sulit untuk menjadi sahabat RPK, tetapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Untuk mendaftar sebagai sahabat RPK, Anda harus mendapatkan keterangan usaha dari RT/RW setempat. Izin usaha dari kelurahan diperlukan jika Anda mengelola toko. Koperasi juga bisa turut ambil bagian dalam menjalankan bisnis 'Kita'. Syaratnya, koperasi tersebut harus memiliki surat izin usaha dan NPWP.

Ada sistem zonasi yang ditetapkan oleh BULOG untuk memastikan bahwa hanya ada satu RPK yang melayani saru RW atau kelurahan. Hal ini penting dilakukan agar terhindar dari iklim bisnis tidak sehat. 

Jika ternyata Anda ingin menjadi mitra baru tetapi masuk dalam zonasi sahabat RPK yang sudah ada, Anda masih tetap bisa menjalankan bisnis penjualan pangan 'Kita' sebagai downline. Anda tersebut tidak mendapatkan akses komunikasi langsung dengan BULOG melainkan mendapatkan pasokan produk pangan dari outlet RPK yang sudah ada di zona.

Sahabat RPK tidak akan ditinggalkan begitu saja untuk menjalankan bisnis 'Kita'. Ada fasilitas konsultasi yang akan membekali mitra mengenai langkah penjualan komoditas di outlet RPK. Selain itu, ada fasilitas yang akan diberikan untuk pembelian pertama yang meliputi spanduk mitra RPK Perum BULOG, spanduk penjelasan harga produk harian, dan brosur maupun kartu nama. Mitra juga tak perlu membayar biaya pengiriman pemesanan pertama.

Konsumen dan sahabat RPK sebagai penjual benar-benar dimanjakan dengan program Rumah Pangan Kita. Tak salah lagi, produk 'Kita' memang menjadi milik kita bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun