Akhirnya, untuk kembali pada potensi lokal dan orisinal itu juga, cobalah melepaskan imaji kerbau, melepas tanda yang berupa kerbau, menanggalkan simbol kerbau, melepaskan kerbaunya itu sendiri ke lapangan ia biasa merumput. Biarkan ia meluncur dari tenggorok kita apa adanya, seada-adanya, tanpa membebani apa apa. Setulus-tulus, selepasnya, ucapkan itu: k e r b a u. uuuuuueeeehhhh *).
Catatan: * : uueh adalah suara kerbau menurut verbalisasi penulis. Ini untuk membedakan dengan sapi, karena sapi suaranya: hmmmah. Konon, kalau terkena sapi gila, suara sapi berubah jadi hmmmaha ha ha ha. Sedang kalau kerbaunya yang gila, uuehe he he he
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI