Meski kau berkata bukan
namun gerhana di matamu lantunkan kedustaan
aroma pura pura yang terjamah hati yang lain
bukan sekali tapi berulang kali
meski tarian lidah yang berpuisi
namun hati tlah ternodai memungkiri
mesti kau pun tau
bahwa jiwa mu tlah ku pasung dalam ikatan jiwaku
meski memaksa raga meradang dalam jalang
berlari bersembunyi dalam pekat janji hati yang tak kau mengerti
usahlah kau tangisi
karena lantunan nafasmu hanyalah sekedar hela desah nikmatmu
yang memapah nafsu raga tak terpuasi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!