Mohon tunggu...
WON Ningrum
WON Ningrum Mohon Tunggu... Konsultan - Peace of mind, peace of heart...

Hello, welcome to my blog!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wabah Virus Corona Mengajak Kita untuk Introspeksi Diri

24 Maret 2020   00:45 Diperbarui: 24 Maret 2020   00:46 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: freepik.com

Siapa yang mengira kini kondisi wabah Virus Corona di Indonesia maupun di dunia kian merebak saja meskipun di beberapa tempat sudah dinyatakan adanya penurunan jumlah yang terinspeksi virus ini.

Seperti di Wuhan ibukota Provinsi Kubei dilaporkan pada hari Rabu, 18 Maret 2020, bahwa jumlah yang terinfeksi menjadi 0 (zero) dan dalam indikasi lain diklaim bahwa transmisi skala besar telah ditekan pada titik nol epidemi setelah selama berbulan-bulan bertempur melawan virus mematikan ini.

Atau di Korea Selatan yang 3-4 hari lalu juga diklaim telah mengalami penurunan penyebaaran Virus Corona terutama di Daegu, tempat pertama kali wabah Virus Corona merebak. Sebuah kabar menarik dan sangat melegakan. Namun nampaknya tidak demikian dengan Indonesia.

Masih banyak pekerjaan rumah bagi bangsa Indonesia dalam upaya melawan penyebaran Virus Corona ini. Tapi kita tidak sedang ingin membahas itu di sini. 

Dan alangkah baiknya jika kesempatan yang diberikan pemerintah dalam status darurat bencana Virus Corona untuk tetap tinggal di rumah, belajar, bekerja dan beribadah selama 1-2 pekan ke depan atau mungkin dalam waktu yang belum pasti untuk kembali beraktivitas di luar rumah dengan aman.

Kita gunakan untuk mengintrospeksi diri, baik itu sebagai seorang pribadi, sebagai seorang anggota keluarga, sebagai anggota dari sebuah komunitas, dan sebagai anggota dari masyarakat Indonesia dan dunia.

Introspeksi diri berarti menghindari untuk mengeluhkan keadaan yang "tidak pasti" ini. Sebagai anggota masyarakat dari negara ini, mari kita fokus saja menjalankan apa yang telah diamanatkan oleh para pemimpin kita yang masih berusaha bekerja menyelesaikan masalah ini.

Kesempatan untuk tetap tinggal di rumah mari kita isi dengan lebih banyak mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai seorang pribadi, mari isi waktu ini dengan banyak memanjatkan doa-doa. 

Mudah-mudahan segala kemudahan dan pertolongan Allah akan segara turun. Dengan kejadian di luar ekspekstasi manusia biasa ini, kita semakin yakin akan kebesaran Tuhan. Kita semakin sadar bahwa kedirian kita begitu kecil di hadapan-Nya.

Kita tiba-tiba merasakan kekalutan yang luar biasa akan tragedi yang sudah berjumlah ratusan ribu kasus di dunia ini. Tiba-tiba kita dihantui oleh sebuah rasa bahwa mungkin kematian sebentar lagi akan menjemput kita. Tidak ada yang bisa menerka, kan? Semua ini pasti sudah dalam ketetapan-Nya.

Namun dibalik peristiwa ini, kita bisa yakin sepenuhnya bahwa dalam sebuah kasus kematian yang mungkin terjadi, bukanlah paparan infeksi wabah Virus Corona yang menyebabkan kita akhirnya meninggalkan dunia ini. 

Ada hikmah besar di balik itu yang bisa kita renungkan dalam masa instrospeksi diri kita, yakni bisa jadi ajal kita akan datang lewat sakit yang dibawa oleh Virus ini. 

Sekali lagi, wabah Virus Corona bukanlah penyebab sebuah kematian. Tapi karena "ajal" manusia lah yang telah sampai pada waktunya untuk meninggalkan dunia yang fana ini. 

Di sini pulalah hikmah yang lebih besar akan lebih menyadarkan kita bahwa hidup ini hanya sementara; hanya sebagai tempat persinggahan sementara. Olehnya, introspeksi diri kita ini hendaknya akan semakin mendekatkan diri kita kepada-Nya.

Ilustrasi foto: freepik.com
Ilustrasi foto: freepik.com

Bagi pasangan suami istri yang selama ini selalu tidak punya waktu yang berkualitas untuk dihabiskan bersama, kini saatnya untuk lebih merekatkan lagi ikatan dan keharmonisan rumah tangga. 

Tinggal di rumah bersama-sama tanpa jarak apapun adalah sebuah kesempatan yang sangat intim untuk membuka komunikasi dengan pasangan yang selama ini buruk karena selalu "tidak ada" waktu untuk itu sebelumnya. Lihatlah bahwa momen ini akan membawa kenangan indah tersendiri dalam hidup sebagai sepasang suami istri.

Bagi anak dan orang tua yang kurang akrab atau kurang akur, kinilah saatnya untuk menyatukan ikatan orang tua dan anak kembali. Semuanya hendaknya punya satu tujuan dan harapan bersama agar situasi yang belum pasti ini akan cepat berlalu. 

Di samping itu, keterbukaan satu sama lain bisa kembali dijalin, agar ikatan itu kembali rekat, lalu sekeluarga sama-sama punya motivasi untuk lebih meningkatkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengingatkan satu sama lain dalam kebaikan bersama. Sungguh manis, kan?

Inilah saatnya. Jangan sampai kehilangan momentum yang sangat berharga ini. Mudah-mudahan Allah Yang Maha Kuasa segera mengabulkan doa dari keluarga-keluarga Indonesia yang terus berdoa dan terus memohon kesudahan yang baik dari cobaan ini.

Semoga Allah Yang Maha Besar berkenan mendengar introspeksi diri kita masing-masing yang meyakini bahwa selalu akan ada harapan dan pengabulan doa-doa tulus untuk lepas sepenuhnya dari wabah Virus Corona ini, maupun akan cobaan lain yang mungkin dialami. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Dan kalau bukan kita sendiri, siapa lagi?*

Referensi: [1] [2] [3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun