Mohon tunggu...
Wiwin Narti
Wiwin Narti Mohon Tunggu... Psikolog - M.Psi, Psikolog

-Psikolog Klinis -Terapis Anak Berkebutuhan Khusus -Lecture -Berpengalaman menangani masalah anak dan remaja -Konselor Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rahasia agar Anak Cerdas "Bergadget"

27 Juni 2021   16:10 Diperbarui: 27 Juni 2021   16:15 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Life hack. Sumber ilustrasi: PEXELS/SeaReeds

Orang bijak mengatakan "Segala yang tidak bisa kamu kendalikan akan mengendalikanmu" demikian pula halnya dengan anak. Jika orang tua tidak bisa mengendalikan anak maka ia yang akan mengendalikan orang tua, tubuh orang tua semakin lama semakin melemah sementara tubuh anak semakin tumbuh besar dan kuat. Sama halnya dengan gadget terhadap anak, jika anak tidak dapat mengendalikan gadget maka gadget yang akan mengendalikannya. Betul?


Berdasarkan laman Suara Jabar sepanjang tahun 2020 ada 98 orang dan tahun 2021 bulan Januari dan Februari sudah ada 14 orang yang menjalani rawat jalan. Mereka kecanduan atau adiksi terhadap internet, termasuk game di ponsel. Sub Spesialis Psikiater Anak dan Remaja RSJ Cisarua, Lina Budiyanti mengatakan bahwa mereka menunjukkan ketika dilarang langsung ekspresi emosinya sangat tinggi, bisa melempar barang, bahkan bisa mengancam dengan senjata tajam kalau tidak dituruti permintaannya, seperti ponsel dan kuota.


Berdasarkan pasien yang konsultasi kepada saya yang mengalami gangguan gadget menunjukkan perilaku mudah bosan, mengalami gangguan konsentrasi, prestasi belajar menurun, mengamuk, agresif, berbohong, terpapar pornografi dan mengalami gangguan perkembangan seperti speech delay, gangguan motorik, obesitas, adhd (gangguan konsentrasi disertai hiperaktif) karena anak menggunakan gadget terlalu dini yakni dibawah usia 2 tahun dan penggunaan gadget yang terlalu lama.

Gadget bisa menjadi sahabat jika digunakan dengan cara yang tepat, waktu dan durasi yang tepat. Jadilah orang tua yang cerdas salam menerapkan dan mengontrol screen time anak.


6 Rahasia Menangani Anak Kecanduan Gadget:

1. Pinjamkan, bukan hak milik
Ketika anak diberikan hak milik atas ponsel, dia akan mengganggap bahwa orang tua tidak punya hak untuk mengatur ponselnya tapi jika hanya dipinjamkan oleh orang tua itu berarti orang tua masih memiliki kendali atas ponsel tersebut.

2. Pahami kapan dan berapa lama durasinya
Bill Gate (seorang pakar teknologi sekaligus pemilik perusahaan Microsoft) tidak memberikan anaknya ponsel sebelum berusia 14 tahun, melarang anak menggunakan ponsel disaat makan, memberlakukan screen time (waktu berlayar) agar anak bisa tidur lebih awal dan punya waktu untuk berinteraksi dengan keluarga.

Ketua Ikatan Psikologi Klinisi (IPK) Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Psi, Psikolog dalam workshop Deteksi Dini dan Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus mengatakan bahwa, anak di bawah usia 2 tahun tidak diperbolehkan sama sekali menggunakan gadget karena usia bawah 2 tahun otak anak sedang berkembang sangat pesat, itu berarti anak membutuhkan stimulasi dari orang terdekat. 

Untuk anak usia 3 sampai 6 tahun hanya diperbolehkan untuk menggunakan gadget selama 1 jam per hari, sedangkan anak di atas 6 tahun hanya boleh menggunakan gadget selama 2 jam per hari. Jika Bill Gate seorang pakar teknologi memberlakukan waktu dan peraturan pada anaknya dalam penggunaan ponsel, bagaimana dengan kita?

3. Dampingi
Sebuah kasus yang pernah terjadi dimana ada seorang ibu konsisten tidak memberikan gadget kepada anaknya, tapi karena anaknya sedang libur sekolah orang tua ingin memberikan anaknya kegiatan berupa belajar membuat aplikasi yang sering disebut dengan CODING dengan menggunakan laptop, ibu menganggap anak hanya membuka pelajaran coding dan beliau meninggalkan anaknya sekitar lebih kurang 1 jam. Ketika pulang ke rumah, ibu melihat history di ponselnya yang akun Youtubenya sama dengan akun di laptop. 

Ketika pulang ke rumah ia sangat terkejut dan syok, karena mendapati ada situs porno yang dibuka di history youtubenya dan ternyata anaknya melihat situs porno ketika ia tinggalkan. Ketika ditanyakan kepada anak, ternyata ia diminta oleh temannya untuk melihat situs tersebut, karena penasaran dibilang situs lucu oleh temannya alias anak tersebut dijebak. Dari pengalaman tersebut mengajarkan kita pentingnya pendampingan anak selama menggunakan gadget, kita dapat memberikan dan memasukkan nilai-nilai moral dalam tontonan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun