Mohon tunggu...
Wiwin Lastahira
Wiwin Lastahira Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Hi, semoga tulisan-tulisan saya bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menjaga Ego? Apakah Penting?

5 Agustus 2022   13:52 Diperbarui: 5 Agustus 2022   13:58 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hallo readers!
Kenalin aku Wiwin, mungkin ini tulisan ke dua aku setelah kemarin sempat buat cerita pendek tentang parenting. Kali ini aku mau bahas hal-hal yang menurut aku lumayan klasik tapi asik. Tentang ego.
Ego itu apa sih? sama gak yah dengan egois?
Jadi readers, ego itu beda dengan egois. Menurutku, ego itu sebuah alat untuk mengendalikan kepribadian kita agar sesuai dengan realita atau kenyataan yang bisa dihadapi di lingkungan sosial. Nah, kalau egois itu suatu sifat mementingkan diri sendiri bisa saja kita sadari ataupun bahkan tidak kita sadari.  Jadi jangan sampai salah paham lagi yah. Ego juga bisa menjadi kendaraan untuk kita tumbuh dewasa. Dimana, bisa mengajarkan dan menyadarkan kita akan kekuatan, cinta dan keutuhan diri. Ego sebagai salah satu dari tiga kepribadian manusia yaitu Id, ego dan superego. Dalam sebuah kondisi ego ini diperlukan apabila kita dihapadkan dengan situasi yang membuat kita harus memilih. Contohnya saat anda terjebak dalam ruang belajar di kelas yang tidak mewajibkan makan dan minum bila pelajaran berlangsung. Karena pelajarannya sangat panjang anda merasa sangat lapar dan haus. Maka, ego akan membimbing diri anda agar tidak keluar dari ruangan untuk mengambil makanan dan minuman. Dan, lebih memilih tetap bertahan di ruang kelas dengan menahan lapar dan haus sampai pelajaran selesei. Jadi inilah pentingnya menjaga sebuah ego, agar kuat dalam menahan realita sehingga sesuai dengan lingkungan sosial. Kecemasan dan kekhawatiran yang berlebih juga berperan dalam membantu ego menengahi antara tuntutan, nilai moral, dan dunia nyata.
Lalu bagaimana bila ego menyangkut hubungan dengan orang lain. Seperti misalnya dalam hubungan asmara. Bisa saja ego justru jadi suatu hal yang toxic. Beberapa hubungan terbilang 'langgeng' apabila dua insan bisa bertahan dengan durasi yang lama atau selamanya. Padahal, alih-alih bahagia justru bisa saja banyak cek cok nya. Salah satu cek cok yang terjadi dalam hubungan bisa terjadi karena ego yang tinggi. Ego yang tinggi contohnya seperti merasa diri paling benar, selalu ingin dimengerti dan lain sebagainya. Ego seperti ini justru menimbulkan tindakan toxic yang sebenarnya tidak perlu. Namun, ada beberapa cara agar hubungan langgeng walaupun ego anda tinggi. Seperti, belajar memaafkan, bersabar, dan menerima kekurangan pasangan. Dengan adanya prinsip itu maka hubungan anda  akan baik-baik saja.
Banyak orang sering menyalahkan diri sendiri. Tanpa sadar bahwa tak ada yang lebih mengenal anda selain diri anda sendiri. Saat ada hal yang tidak bisa digapai maka akan muncul perasaan cemas, overthingking, dan bahkan takut. Di kondisi ini, ego akan mengantar anda ke arah yang lebih rasional dan positif. Lebih mengondisikan perasaan sedih dan cemas. Berangkat dari tiga kepribadian manusia Id, ego, dan superego. Namun yang aku bahas di atas hanya tentang ego.
Pesan penulis, ego membawa anda ke arah yang realistis dan terstruktur. Tapi ingat, jangan sampai ego membuat sikap anda menjadi toxic yang justru akan merugikan diri anda. Setiap tindakan harus perlu perhitungan yang natang dan jangan mudah percaya dengan orang lain.
Untuk aku, kamu, dan kita. Semangat yah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun