Kita simulasikan. Jika Indonesia menang dengan selisih dua gol lawan Irak, misalnya 2-0, maka Indonesia akan memiliki 3 poin dan selisih gol satu gol (4-3).
Sedangkan Arab Saudi jika kalah dengan skor tipis 1-0 misalnya, maka akan memiliki 3 poin dan selisih gol 0 (3-3).
Dan Irak jika menang 1-0 atas Arab Saudi dan kalah 0-2 dari Indonesia, maka akan memiliki 3 poin dan selisih gol minus satu (1-2).
Skenario itu mungkin akan sulit terjadi, tapi hal itu tidak mustahil pula terjadi. Semua masih mungkin.
Nah, kalau pun skenario di atas tidak berjalan dengan baik, ada "anomali", maka paling tidak Indonesia harus bisa finis di posisi kedua klasemen akhir Grup B.
Caranya tentu dengan mengalahkan Irak di pertandingan selanjutnya dan Irak kalah dari Arab Saudi. Selain itu bisa juga Indonesia hanya bermain imbang lawan Irak, tapi Irak kalah besar lebih dari dua gol dari Arab Saudi.
Dengan menempati posisi kedua kalsemen akhir Grup B, Indonesia berhak maju ke Putaran Kelima kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Indonesia akan bertanding secara home and away dengan runner up Grup A. Mungkin Oman, Qatar, atau Uni Emirat Arab.
Jika unggul atas runner up Grup A, Indonesia tidak otomatis mendapatkan satu tiket ke Piala Dunia 2026. Indonesia harus melakukan paly-off dengan tim dari konferderasi lain, yakni CAF, OFC, CONCACAF, dan CONMEBOL.
Namun untuk menyegel satu tiket di babak paly-off antar konfederasi, nampaknya akan lebih sulit dibandingkan dengan menyegel satu tiket di Putaran Keempat. Sebab tim wakil konfederasi lain bahkan lebih kuat dari Arab Saudi dan Irak.
Artinya kita berharap skenario pertama berjalan dengan baik, sehingga Indonesia tidak perlu ke Putaran Kelima dan ke babaki paly-off. Semoga.