Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Perolehan Suara Paslon 2 Terlalu Tinggi? Ini Jumlah Suara "Seharusnya"

18 Februari 2024   07:45 Diperbarui: 18 Februari 2024   08:00 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Capture dari pemilu.kompas.com/quickcount

Pemilu (Pemilihan Umum) 2024, baik Pileg (Pemilu anggota legislatif) atau pun Pilpres  (Pemilu presiden-wakil presiden) sudah dilaksanakan pada tanggal 14 Februari lalu. Namun hasilnya belum bisa diketahui secara pasti. Hasil resmi berdasarkan keputusan KPU (Komisi Pemilihan Umum) baru bisa diketahui maksimal tanggal 20 Maret mendatang.

Kendati hasil resmi Pemilu berdasarkan keputusan KPU belum ada, tapi sejumlah lembaga survei telah merilis hasil Pemilu berdasarkan quick count (hitung cepat) hanya beberapa jam saja setelah pemungutan suara.  

Hasil quick count memang tidak bisa dijadikan dasar penetapan hasil Pemilu, sebab bukan hasil resmi. Akan tetapi hasil quick count biasanya tidak terlalu jauh berbeda dengan hasil pemilu yang sesungguhnya. 

Hal yang paling menarik dari Pemilu 2024 ini adalah perolehan suara paslon (pasangan calon) capres-cawapres (calon presiden-calon wakil presiden). Berdasarkan quick count sejumlah lembaga survei, paslon 2 Prabowo-Gibran unggul telak atas paslon 1 Anies-Muhaimin dan paslon 3 Ganjar-Mahfud.

Paslon 2 Prabowo-Gibran memperoleh sekira 56-59 persen suara. Sementara paslon 1 Anies-Muhaimin dan paslon 3 Ganjar-Mahfud masing-masing memperoleh sekira 24-26 persen suara dan 15-17 persen suara.

Menilik perolehan suara partai politik pengusung, perolehan suara paslon 2 Prabowo-Gibran tidak linier. Tak mengherankan jika tingginya perolehan suara paslon 2 Prabowo-Gibran menimbulkan kecurigaan dan praduga kecurangan dari banyak pihak.  

Hal itu diperkuat dengan perolehan suara paslon lain yang lebih kecil dari perolehan suara partai politik pengusung.

Satu hari setelah pemungutan suara capres paslon 3 Ganjar Pranowo ditanya tentang hasil quick count yang menempatkan paslon 3 di urutan terakhir perolehan suara. Ganjar bertanya kepada para wartawan. "Kalian percaya gak suara saya segitu?"

Ganjar Pranowo bertanya seperti itu kepada para wartawan karena perolehan suara paslon 3 di bawah 17 persen. Padahal jika menilik perolehan suara partai politik pengusung versi quick count, dalam hal ini PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Perindo, dan Partai Hanura, perolehan suaranya lebih dari 17 persen.

Perolehan suara PDI Perjuangan saja (versi quick count) hampir 17 persen. Belum lagi perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura. Jika semuanya dijumlahkan, jauh lebih besar dari 17 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun