Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Dewan Kolonel" Versus "Dewan Kopral", Adu Kuat Loyalis Puan dengan Loyalis Ganjar

23 September 2022   11:38 Diperbarui: 23 September 2022   14:20 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puan Maharani dan Ganjar Pranowo (Sumber: kompas.com)

Seperti baru-baru ini muncul kelompok loyalis Puan Maharani yang menyebut diri mereka sebagai "Dewan Kolonel". Kelompok ini kabarnya diinisiasi oleh mantan juru bicara KPK, Johan Budi.

Selain Johan Budi, ada juga nama lain yang mendukung kelompok "Dewan Kolonel". Sebut saja seperti Trimedya Panjaitan, Junimart Girsang, Hendrawan Supratikno, Masinton Pasaribu, Utut Adianto, dan lain-lain.

Munculnya "Dewan Kolonel" sebagai kelompok loyalis Puan Maharani ini kemudian direspon oleh para loyalis Ganjar Pranowo. Mereka kemudian membentuk kelompok tandingan yang mereka sebut dengan "Dewan Kopral".

"Dewan Kopral" dinisiasi oleh Immanuel Ebenezer. Immanuel Ebenezer sesungguhnya bukan kader PDI Perjuangan. Immanuel Ebenezer adalah mantan ketua JoMan (Jokowi Mania).

Menurut Immanuel Ebenezer yang biasa disapa Noel, nama "Dewan Kopral" digunakan untuk menggambarkan bahwa pendukung Ganjar Pranowo adalah para prajurit, akar rumput yang jumlahnya banyak. Mulai dari petani sampai mahasiswa. Bukan kaum elit semata.

Adanya dua kelompok loyalis Puan Maharani dan Ganjar Pranowo, yakni "Dewan Kolonel" dan "Dewan Kopral" adalah bentuk dukungan fanatik terhadap keduanya. Masing-masing kelompok loyalis menginginkan orang yang mereka usung semakin dikenal dan mendapat dukungan yang luas dari masyarakat.

Adanya "Dewan Kolonel" dan "Dewan Kopral" bisa dimaknai sebagai perang terbuka antar loyalis Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Namun kalau tidak diwaspadai, hal itu bisa saja merugikan keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun