Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelecehan Seksual Bisa Terjadi di Mana Saja dan Kapan Saja

21 Desember 2021   06:00 Diperbarui: 21 Desember 2021   06:02 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswi sekolah lanjutan tingkat  pertama (sumber : tribunnews.com)

Namun setelah beberapa saat, ada satu dua rekan guru lain menceritakan bahwa pak XY ini suka "mengundang" beberapa orang siswi tertentu untuk menginap di rumahnya. Biasanya pak XY "mengundang" beberapa orang siswi tertentu di akhir pekan.

Alasan pak XY "mengundang" beberapa orang siswi tertentu itu bermacam-macam. Kadang pak XY beralasan bahwa para siswi yang "diundang" itu diminta untuk membantunya memeriksa hasil ulangan.

Alasan pak XY ini memang cenderung mengada-ada. Masa siswa disuruh memeriksa hasil ulangan. Memeriksa hasil ulangan kan tugas guru, bukan tugas siswa.

Alasan lain pak XY "mengundang" beberapa orang siswi tertentu untuk menginap di rumahnya juga adalah agar mereka yang diundang itu terpantau olehnya sehingga tidak "pacaran sembarangan".

Alasan pak XY yang ini juga agak aneh. Masa hanya sebagian siswi saja yang dia pantau agar tidak "pacaran sembarangan" sampai di  luar jam sekolah, tapi siswi yang lain tidak. Mereka kan punya orang tua yang pasti akan lebih ketat memantau anak-anaknya.

Selain itu ada alasan lain pak XY "mengundang" beberapa orang siswi untuk menginap di rumahnya itu, yakni untuk sekedar ngaliwet. Yaitu masak nasi liwet bersama-sama dan kemudian setelah matang dimakan bersama-sama.

Alasan pak XY yang ini juga sama anehnya. Masa yang  diajak ngaliwet hanya siswi tertentu saja. Sementara siswi lainnya tidak. Pak XY mungkin tidak sadar bahwa perilakunya itu bisa dikategorikan diskriminatif.

Waktu pun terus berlalu. Banyak pihak mulai merasakan ada kejanggalan dengan pak XY. Banyak pihak mulai menaruh curiga kepada pak XY.

Desas desus dan "bisik-bisik tetangga" pun mulai terdengar di telinga. Ada indikasi pak XY telah melakukan pelecehan seksual kepada sebagian anak didiknya yang sering dia "undang" ke rumahnya.

Pihak sekolah pun bertindak cepat. Beberapa orang siswi yang pernah "diundang" oleh pak XY pun diajak  bicara dan diminta keterangan. Ternyata benar, bahwa sebagian dari mereka yang "diundang" itu telah mengalami pelecehan seksual dari pak XY.

Hanya saja  mereka bungkam tidak melaporkan apa yang mereka alami kepada orang tua mereka atau guru yang lain karena takut oleh pak XY. Selain itu mereka juga merasa malu telah mengalami pelecehan seksual dari pak XY.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun