Sesungguhnya kalau bicara kepiawaian dalam  urusan mencetak gol, Tammy Abraham cukup bisa diandalkan. Bahkan jika dibandingkan dengan Timo Werner sekali pun, Tammy Abraham relatif lebih tajam.
Musim lalu Tammy Abraham dan Timo Werner memang sama-sama hanya mencetak 6 gol. Tapi Timo Werner mencetak 6 gol dalam 35 penampilan. Sementara Tammy Abraham mencetak 6 gol hanya dalam 22 penampilan.
Artinya Timo Werner mencetak gol rata-rata 0,17 per penampilan. Sementara Tammy Abraham mencetak gol lebih baik, rata-rata 0,27 per penampilan. Kalau saja Tammy Abraham memiliki jumlah penampilan yang sama dengan Timo Werner, Â mungkin ia akan bisa mencetak gol lebih banyak lagi.
Masalahnya Tammy Abraham jarang dimainkan. Sosok Tammy Abraham memang bukan tipe pemain yang disukai oleh pelatih Chelsea saat ini, Thomas Tuchel.
Bergabungnya Tammy Abraham ke AS Roma sebenarnya agak mengejutkan. Sebab rumor yang  beredar sebelumnya, Tammy Abraham disebut-sebut akan bergabung dengan klub Italia lain, Atalanta.
Skenarionya Inter akan membeli striker Atalanta, Duvan Zapata. Nah sebagai pengganti Zapata, Atalanta akan merekrut Tammy Abraham yang akan "dibuang" Chelsea.
Nyatanya Inter belum sepakat dengan Atalanta mengenai Zapata. Inter malah merekrut Edin Dzeko sebagai pengganti Lukaku. Atalanta pun tidak jadi merekrut Tammy Abraham. AS Roma malah yang bergerak lebih cepat untuk mengamankan jasa pemain kesayangan Frank Lampard itu.
Sekarang Tammy Abraham sudah resmi menjadi milik Roma. Di klub barunya itu Tammy Abraham bisa unjuk kemampuan dan membuktikan bahwa Tuchel "membuang" dirinya sebagai sebuah kekeliruan.
Bukan tidak mungkin Tammy Abraham ke depannya akan menjadi penyerang haus gol dan disegani di Serie A. Bukan tidak mungkin pula nantinya Tammy Abraham akan seperti Romelu Lukaku. "Dibuang" Chelsea, tampil hebat setelah "dibuang", dan kemudian diambil Chelsea lagi. Siapa  tahu?
