Selain itu masih banyak lagi teori konspirasi lain. Intinya menyebutkan bahwa pandemi covid-19 hanya rekayasa belaka.
Orang-orang seperti Asep Sakamullah adalah orang-orang yang termakan hoaks virus corona. Mereka, terutama termakan oleh teori konspirasi virus corona yang jumlahnya sangat banyak sejak awal adanya pademi covid-19. Â
Mereka juga sesungguhnya bisa dikatakan sebagai orang-orang yang frustrasi dengan keadaan. Mereka tidak tahan dengan situasi pandemi covid-19 (virus corona) yang sudah sekian lama, yang mengakibatkan rasa bosan dan jenuh. Mereka berusaha melawan kenyataan, dengan menolak atau mengingkari keberadaan virus corona.
Kalau lah virus corona itu tidak ada, lalu mengapa jutaan orang di seluruh dunia meninggal dunia? Sampai hari ini (21/06/2021), berdasarkan data.worldometers.info/coronavirus/, sudah ada 3.849.768 orang yang meninggal dunia karena covid-19 (virus corona).
Di Indonesia sendiri masih menurut data.worldometers.info/coronavirus/, sudah ada 53.476 orang yang meninggal dunia karena terinfeksi covid-19 (virus corona). Jumlah itu masih sangat mungkin bertambah mengingat beberapa hari belakangan ini terjadi lonjakan kasus covid-19 (virus corona).
Jumlah 53.476 orang yang meninggal dunia karena terinfeksi covid-19 (virus corona), bukanlah jumlah yang sedikit. Jumlah sebanyak itu jika dikumpulkan di satu wilayah, ekuivalen dengan penduduk satu kecamatan. Â Â
Sebanyak 3.849.768 orang yang meninggal dunia di seluruh dunia dan sebanyak 53.476 orang yang meninggal dunia di Indonesia, mereka tidak mungkin meninggal dunia begitu saja tanpa ada sebuah sebab. Sebab itu adalah covid-19 (virus corona).
Sebelum ada pandemi covid-19 (virus corona) orang yang meninggal dunia pasti banyak dan penyebabnya yang berbeda-beda. Namun ketika ada pandemi covid-19 (virus corona), jumlah mereka yang meninggal dunia sangat banyak dan dengan gejala yang sama. Â Â Â